2015 Jadi 'Perang' Mobil Listrik AS Vs Tiongkok

Yueting merupakan CEO Leshi Internet Information & Technology, yang selama beberapa tahun mengembangkan mobil listrik.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 13 Jan 2015, 08:04 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 08:04 WIB
‎Mobil Listrik AS Dijegal di Tiongkok Gara-gara Nama
Tesla Motors - ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta - Nama Elon Musk langsung melejit kala ia sukses mendirikan PayPal dan kemudian banting setir untuk terjun ke dunia otomotif dengan mendirikan Tesla Motors.

Tak sampai di situ, ia turut mengalokasikan uangnya untuk  berkecimpung di ranah antariksa hingga pembangkit listrik tenaga matahari. Musk pun dijuluki sebagai Iron Man dunia nyata.

Nah, hal inilah yang melatarbelakangi seorang miliarder asal Tiongkok, Jia Yueting, untuk mengekor dan berambisi jadi pesaing Elon Musk.

Yueting merupakan CEO Leshi Internet Information & Technology, yang selama beberapa tahun mengembangkan mobil listrik.

Mengutip Bloomberg, Yueting saat ini membidik restu otoritas setempat agar menjadi produsen mobil listrik di Tiongkok. Ia pun yakin, mampu mengalahkan Tesla di rumahnya.

"CEO Leshi memiliki keinginan besar untuk masuk ke industri baru. Pemerintah (Tiongkok) mendorong pengembangan industri kendaraan listrik dan orang melihat kesempatan tersebut," tutur analis dari iResearch, Luke Xu.

Sementara itu, Yueting diketahui telah melakukan pembicaraan dengan Beijing Automotive Group (BAIC) serta sejumlah pabrikan lainnya untuk memproduksi mobil listrik. Bahkan ia mengakui telah menyuntikkan investasi ke produsen baterai Atieva dan membuat basis R&D di Silicon Valley.

Ambisi Yeuting bukanlah tanpa sebab. Mengutip pernyataan Musk April 2014 lalu, ia mengatakan bahwa pasar mobil listrik Tiongkok bakal melampaui Amerika Serikat (AS) dan akan menjadi pasar terbesar Tesla.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya