Liputan6.com, Oxford - Sebuah penelitian baru yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology menemukan fakta unik seputar kecelakaan. Menurut mereka, orang kurang berpendidikan lebih sering meninggal dunia karena tabrakan.
Melansir Washingtonpost, Jumat (2/10/2015), ditemukan 7,5 kematian per 100 juta mil perjalanan pada orang-orang yang tidak memiliki ijazah sekolah menengah (SMA). Sementara mereka yang berpendidikan lebih tinggi skalanya hanya 2,5 kematian per 100 juta mil perjalanan.
Riset tersebut juga menerangkan, hal ini bukan berarti gelar pendidikan tertentu membuat seseorang menjadi pengemudi lebih baik. Tetapi, mereka yang kurang berpendidikan secara formal cenderung hidup dengan kondisi lebih berbahaya.
Selain itu, dijelaskan pula bahwa golongan ini biasanya memiliki mobil tua yang tidak teruji fitur keselamatannya. "Uangnya juga lebih sedikit untuk membeli fitur keselamatan mewah seperti airbag samping dan kamera belakang," tulis mereka.
Ditemukan pula, masyarakat miskin juga berisiko lebih besar untuk celaka, dibanding orang kaya. Alasannya senada dengan yang sebelumnya. Mereka tidak memiliki sumber daya yang bisa melindungi dirinya dari kecelakaan. Misalnya, tidak adanya penyebrangan yang aman di jalan-jalan utama.
"Benar adanya, ada perbedaan yang besar di antara mereka yang kualitas lingkungannya berbeda dengan risiko kematian karena kecelakaan," ujar Sam Harper, ketua tim peneliti yang beranggotakan Thomas J. Charters dan Erin C. Strumpf.
(rio/ian)