Liputan6.com, London - Banyak yang tidak mengetahui jika di negara sejahtera seperti Inggris masih banyak pencurian mobil. Bahkan, yang lebih tidak disangka lagi, 30 ribu mobil yang dicuri itu tidak diusut pihak kepolisian.
Angka tersebut, sebagaimana dilaporkan Express, diambil dari data lima tahun terakhir. Data ini sendiri diberikan oleh 43 dari 45 polisi daerah yang ada di negara tersebut.
Baca Juga
Dari sana, ditemukan bahwa terdapat 117 ribu mobil yang dicuri tiap tahunnya. Setengahnya, yaitu 59 ribu unit, tidak pernah ditemukan kembali.
Kendaraan fleet (perusahaan) bahkan lebih parah. Sebabnya, polisi menggolongkan pencurian ini ke dalam kejahatan sipil. Konsekuensinya, ini tidak serta merta menjadi kasus yang dapat diusut jika kendaraannya telah hilang.
Neil Thomas, Direktur APU Limited, penyedia jasa investigasi dan perlindungan aset kecelakaan terkemuka dari Inggris, mengatakan bahwa nilai moneter dari kendaraan yang hilang adalah puncak gunung es. "Sebab banyak kendaraan yang ditemukan justru rusak, atau terbakar. Akhirnya dihancurkan juga," ujar Thomas.
"Kita perlu polisi, perusahaan asuransi, lembaga penegak hukum dan perusahaan swasta untuk bergabung dan berkolaborasi jika benar-benar ingin melawan para pencuri mobil," tambahnya.
Sebelum riset ini, ada pula penelitian serupa. Tahun lalu misalnya, laporan dari Her Majesty Inspectorate of Constabulary (HMIC) menunjukkan bahwa seperempat kendaraan yang dicuri sejak 2013 tidak diusut polisi. Sementara Accident Exchange menyebut angka pencurian sebanyak 700 ribu yang terjadi antara 2009 hingga 2014.