Manfaatkan Mainan Bocah untuk Atasi Penumpang Mabuk

Uber menggunakan mainan anak-anak yang disebut dengan Bop It agar penumpang mabuk tidak mengganggu pengemudi.

oleh Rio Apinino diperbarui 28 Jan 2016, 18:24 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2016, 18:24 WIB
Gunakan Mainan Bocah untuk Atasi Penumpang Mabuk
Uber menggunakan mainan anak-anak yang disebut dengan Bop It agar penumpang mabuk tidak mengganggu pengemudi.

Liputan6.com, Charlotte - Orang mabuk biasanya jadi agresif. Jika naik kendaraan umum seperti taksi, mereka dipastikan akan berbicara terus dengan sang supir, dan tak jarang melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Perusahaan transportasi Uber membuat solusi menarik untuk mengatasi ini. Mereka menggunakan mainan yang mengeluarkan suara berisik bernama `Bop It`. Uber berharap dengan mainan yang sempat tenar pada 1990an ini sang pemabuk bisa diam.

Awal bulan lalu, seorang dokter asal Miami mengacak-acak mobil Uber karena sang pengemudi menolak membawanya pulang. Rekaman peristiwanya viral di dunia maya.

"Seorang pengendara mabuk yang sedang melakukan sesuatu yang menarik emosinya cenderung lebih stabil dan mengurangi agresifitas mereka," ujar Joe Sullivan, chief security officer Uber, dikutip dari The Guardian, Kamis (28/1/2016).

Saat ini, percobaan unik ini telah diuji cobakan di Charlotte, Amerika Serikat (AS). Tidak dijelaskan apa hasilnya sejauh ini.

Sebelum Bop It digunakan, dalam empat bulan terakhit telah terjadi beberapa insiden yang berkaitan dengan pengemudi mabuk. Pada November lalu misalnya, seorang penumpang mabuk meninju driver Uber.

Selain menggunakan mainan, ada pula beberapa eksperimen lain yang dilakukan Uber. Mereka misalnya, berencana untuk menggunakan giroskop (perangkat untuk mengukur atau mempertahankan orientasi, yang berlandaskan pada prinsip-prinsip momentum sudut) dan GPS untuk mengetahui bagaimana gaya mengemudi pengendara.

Diharapkan, dengan alat ini baik pengemudi dan penumpang dapat saling terlindungi. Untuk pengemudi misalnya, mereka akan terhindar dari pengurangan peringkat semata karena pengaduan dari penumpang yang belum tentu benar.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya