Liputan6.com, Cibubur - Kaca film pada dasarnya dipakai untuk menghalau panas, selain memfilter cahaya yang masuk ke dalam kabin mobil. Tentu, salah satu parameter kualitas sebuah kaca film adalah apakah saat digunakan kabin masih terasa panas atau tidak.
Selain itu, ada pula cara lain untuk mengetahui kualitas kaca film, yaitu dari reaksinya saat menerima gelombang panas. Jika saat terkena panas, kaca film malah ciut, maka dapat dipastikan kualitasnya rendah.
"Kaca film ciut membuktikan apakah ia menyerap atau menghalau panas. Kalau ciut artinya kaca menyerap panas," ujar Yusup Suseno, National Marketing Manager kaca film V-Kool, Kamis (17/3/2016).
Baca Juga
Yusup menambahkan, kaca yang ciut juga sebetulnya tanda seberapa kuat produk tersebut. Kaca yang semakin kuat adalah kaca yang mampu bertahan lama meski terus menerus terpapar panas.
Untuk membuktikan ini, Yusup mendemonstrasikan percobaan sederhana. Satu kaca film V-Kool 70 bening dan kaca film lain dipaparkan lampu halogen 500. Dalam beberapa detik, kaca film lain langsung mengkerut, sementara kaca V-Kool tidak.
"Diuji pakai lampu halogen 500. V-Kool 70 bening tahan, merek lainnya terbakar. Yang terbakar ini menunjukkan bahwa kaca menyerap panas," tambahnya.