Liputan6.com, Jakarta Salah satu solusi yang dipercaya dapat menambal ban tubeless kala bocor halus adalah cairan anti bocor. Cairan yang disuntikkan ke dalam ban itu dikatakan dapat menutupi lubang ban dari dalam.
Surya, salah satu petugas tambal ban tubeless SPBU Pertamina di bilangan Depok, Jawa Barat mengatakan, cairan anti bocor itu kerap mengecoh bikers. Pasalnya, cairan tersebut justru berpotensi merusak pentil ban. Akibatnya, udara keluar dari sela-sela pentil.
"Banyak yang datang ke sini pentil ban tubeless-nya bocor. Setelah ditanya, memang sebagian besar pernah gunakan cairan anti bocor. Jadi sebetulnya tak usah pakai cairan itu. Ditambal biasa saja," ujarnya kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Hal ini juga ditegaskan oleh Syafei, tenaga penjual di Planet Ban Jatiwaringin kepada Liputan6.com. Meskipun praktis, Syafei mengakui cairan ini tetap memiliki kelemahan. Menurutnya, sifat cairan yang kental berpotensi menyumbat pentil ban.
"Cairan ini suatu saat pasti akan menyumbat pentil ban. Jika sudah mampet, pembeli cukup mengganti bagian dalam pentilnya saja dan udara bisa dipompa seperti sedia kala," aku Syafei.
Di outlet itu, cairan anti bocor dibanderol dengan harga Rp 41 ribu. Sementara untuk mengganti pentil ban sekaligus memompa hidrogen baru, di tambal ban hidrogen Pertamina Depok biayanya Rp 8.000.