Wakil Menteri PU Sebut Banjir Bekasi Bukan karena Tanggul Jebol, Tapi Intensitas Hujan Tinggi

Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti tegaskan banjir di Bekasi bukan karena tanggul jebol, tapi karena intensitas hujan tinggi yang membuat sungai meluap. Kementerian PU fokus pada evakuasi dan penanganan pasca banjir.

oleh Tim News Diperbarui 05 Mar 2025, 08:46 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 08:46 WIB
Bekasi Lumpuh, Banjir Rendam Perkumiman hingga Perkantoran
Foto selebaran yang diambil dan dirilis pada Selasa 4 Maret 2025 oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini menunjukkan gedung-gedung yang terendam banjir di Bekasi, Jawa Barat. (Foto oleh Handout/Badan Nasional Penanggulangan Bencana/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan penyebab banjir Bekasi bukanlah karena tanggul yang jebol, melainkan karena intensitas hujan yang sangat tinggi.

"Berdasarkan pengamatan kami, tidak ada tanggul yang jebol. Namun, volume intensitas hujan memang sangat tinggi, sehingga menyebabkan sungai meluap," ungkap Diana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, (4/3/2025).

Saat ini, Kementerian PU menunggu banjir surut terlebih dahulu sebelum melakukan upaya pemompaan atau penyedotan air.

"Jika kita memompa sekarang, airnya mau ditaruh di mana? Kita tunggu surut dulu," jelas Diana.

Sebagai langkah penanganan darurat, Kementerian PU telah mengirimkan perahu karet dan alat penyelamatan lainnya untuk membantu evakuasi penduduk yang terdampak banjir.

"Prioritas utama adalah mengamankan penduduk. Selanjutnya, kami akan melakukan pengerukan sedimentasi di sungai sebagai upaya pencegahan banjir di masa depan," tegas Diana.

 

Promosi 1

Banjir Kota Bekasi, BPDB Sebut 16.000 Korban Jiwa Terdampak

Tanggap darurat banjir di Bekasi
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan langkah tanggap darurat banjir di Bekasi. Dengan memobilisasi 2 perahu karet beserta mesin untuk membantu mengevakuasi masyarakat terdampak bencana banjir di Kota Bekasi. (Dok. Kementerian PU)... Selengkapnya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menyebutkan, hujan deras yang turun sejak Senin (3/3/2025) malam menjadi pemicu banjir yang mengepung kota tersebut.

"Dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam durasi lama di wilayah hulu Kali Bekasi dan wilayah Kota Bekasi sejak sore hingga malam hari mengakibatkan peningkatan debit air dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah Kota Bekasi pada hari Senin, 03 Maret 2025, Pkl. 23:07 WIB," demikian keterangan dari BPBD Kota Bekasi seperti yang dikutip, Selasa (4/3/2025).

Sementara, menurut data sementara Pemerintah Kota Bekasi, jumlah korban terdampak banjir mencapai 16.000 jiwa, dengan 5.000 jiwa di antaranya telah mengungsi.

Sebelumnya, BPBD Kota Bekasi menyebut sedikitnya 20 titik banjir terjadi di delapan kecamatan, antara lain Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede dan Rawalumbu.

Meluapnya Kali Bekasi dan tanggul jebol membuat banjir semakin meluas. Beberapa titik banjir terparah, di antaranya Kemang Pratama, Mega Bekasi Hypermall (Mal Giant) dan Pondok Gede Permai Jatiasih.

Banjir juga merusak sejumlah infrastruktur di lokasi terdampak. Seperti jembatan Kemang Pratama yang ambrol hingga membentuk lubang besar. Beberapa properti di Mal Giant juga hanyut terbawa derasnya banjir.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama BPBD Kota Bekasi berkoordinasi untuk penanganan banjir, salah satunya menyediakan dapur umum bagi para warga terdampak. Hal ini ditinjau langsung oleh Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe.

"Kami mengintruksikan camat untuk segera siapkan dapur umum dan menerjunkan para petugas BPBD dan petugas kesehatan. Terpantau sejak dini hari, para petugas cepat dan tanggap untuk membantu masyarakat kita, dengan segera sudah didirikan dapur umum," ujar Bobihoe, Selasa (4/3/2025).

Kesiapan Evakuasi Warga

Bobihoe juga memastikan prasarana evakuasi warga, telah disiagakan di titik-titik banjir. Untuk itu pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BPBD guna memastikan kelancaran penanganan banjir yang disebutkan terparah sejak 2016 itu.

"Prasarana evakuasi telah diterjunkan ke wilayah terdampak. Adapun langkah hingga saat ini, kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan dinas terkait," tandas Bobihoe.

Sebelumnya banyak beredar video yang memperlihatkan banjir di Kota Bekasi. Banyaknya titik banjir turut berimbas macet di jalan-jalan utama. Pengendara terjebak macet hingga berjam-jam.

Mal Mega Bekasi Terendam Banjir

Banjir melanda Kota Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (4/3/2025). Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bekasi yakni, Mal Mega Bekasi juga ikut terendam banjir.

Hal ini terlihat dari unggahan netizen di akun media sosial X @narkosun, Selasa (4/3/2025). Dalam video yang diunggahnya, terlihat air terus mengalir masuk ke lantai dasar Mal Mega Bekasi.

Terkait kejadian ini, Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Dedi Herdiana membenarkan. Dia mengaku telah menerima kabar ini dari pihak lurah setempat.

"Informasi terakhir betul, saya lagi mengarah ke sana," ujar dia kepada wartawan, Selasa (4/2/2025).

Dedi mengatakan, total 38 titik banjir dilaporkan di wilayah Bekasi Selatan. Dedi turun langsung melakukan pemantauan di Grand Galaxy, lokasi yang dinilai paling parah.

"Ada 38 titik (banjir). karena ada 38 titik, lebih parah di sini" ujar dia.

Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta
Infografis Habis Hujan Deras Terbitlah Banjir Jakarta (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya