Mobil Hibrida Akan Lebih Terjangkau di ASEAN

BMW Group akan membangun pabrik baterai untuk mobil hybrid di Thailand. Ini akan membuat harga mobil hybrid lebih murah.

oleh Rio Apinino diperbarui 25 Jul 2016, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2016, 13:00 WIB
BMW i3
Concept car that uses brain waves to steer the car

Liputan6.com, Bangkok - BMW Group, produsen mobil asal Jerman, sedang mempertimbangkan untuk membangun pabrik baterai untuk mobil hybrid di Thailand. Pernyataan ini diungkapkan oleh sang Menteri Industri, Atchaka Sibunruang.

"Konstruksinya kemungkinan akan dimulai pada pertengahan tahun depan, dengan nilai investasi 2 miliar baht (atau setara dengan Rp 750,45 miliar)," ujar Atchaka, dikutip dari Bangkok Post, Senin (25/7/2016).

Baterai sendiri merupakan salah satu sumber penggerak mobil hybrid, bersama dengan mesin bensin konvensional. Teknologi ini memungkinkan mobil lebih hemat bahan bakar karena mesin bensin tak melulu bekerja sepanjang mesin dinyalakan.

Dengan keputusan ini, di masa depan mobil hybrid akan lebih terjangkau, terutama bagi konsumen di Thailand. Bahkan mungkin di regional Asia Tenggara, termasuk Indonesia, jika pabrik tersebut juga membuat baterai untuk ekspor.

"Kendaraan hybrid sekarang masih mahal, tapi setelah ada pabrik yang didirikan dan baterai yang tersedia ini, akan membuatnya terjangkau," tambah Atchaka.

Selain itu, pemerintah Thailand juga telah menyediakan paket insentif pajak untuk pembeli mobil hybrid. Diharapkan dengan ini penjualan mobil hybrid akan naik.

Juru bicara BMW Thailand sendiri mengatakan perusahaan belum bisa segera mengomentari rencana investasi ini.

Thailand adalah basis produksi bagi sejumlah merek mobil ternama dunia. Sektor ini menyumbang sekira 10 persen Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya