Bahaya, Ban Tubeless Jangan Sering Ditambal

Ban tubeless jika tertusuk paku atau benda tajam lainnya, maka tak perlu repot langsung menambal selama tidak terjadi kebocoran

oleh Herdi Muhardi diperbarui 15 Jan 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2017, 17:00 WIB
Tambal Ban Tubeless
Masukkan tambal (Foto: Wikihow).

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan ban tubeless memang lebih praktis daripada model yang menggunakan ban dalam. Sebab, ban jenis ini jika tertusuk paku atau benda tajam lainnya, maka tak perlu repot langsung menambal.

Performance Development Plan Segment Manager PT Michelin Indonesia Refil Hidayat menyatakan, meski bisa mencegah ban langsung kempes, namun ban tubeless juga ada syarat dan aturan pemakaian yang harus diketahui.

“Ada batasan pada ban tubeless, setiap pabrikan ban memiliki rekomendasi masing-masing. Jadi misalnya tertusuk paku di lubang (dengan jarak)  kurang lebih 10 milimeter. Kita tidak rekomendasikan untuk diperbaiki dengan cara

plug repair

,” kata Refil saat ditemui di Hanggar Husain Sastranegara, Bandung, Jawa Barat‎, Sabtu, (14/1).

Lebih lanjut Refil menjelaskan, pengerjaan tambal ban dengan cara

plug repair

, bisa membuat adanya sesuatu benda atau pertikel yang masuk ke dalam ban tanpa terlihat mata.

Jika benda tersebut masuk, maka tidak menutup kemungkinan akan membuat baja ataupun nilon pada lapisan ban mengalami gesekan kemudian rusak.

Jika baja atau bila rusak, secara otomatis hal itu membuat adanya benjolan, karena struktur lapisan ban tidak sempurna.

Jika ban sudah mengalami benjolan, tentunya saat melaju akan tidak nyaman. Selain itu, sangat berbahaya jika terjadi hal yang tak diinginkan, seperti penyebab kecelakaan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya