Mengharukan, Pria ini Menjadi Sopir Taksi untuk Temukan Anaknya

Wang Mingqin dari Chengdu, Sichuan, China rela menjadi sopir taksi agar bisa menemukan putrinya yang diculik 23 tahun silam.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 16 Mar 2017, 18:09 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 18:09 WIB
Sopir Taksi
Wang Mingqin dari Chengdu, Sichuan, China rela menjadi sopir taksi agar bisa menemukan putrinya yang telah diculik 23 tahun silam.

Liputan6.com, Sichuan - Seorang pria bernama Wang Mingqin dari Chengdu, Sichuan, China rela menjadi sopir taksi agar bisa menemukan putrinya yang diculik 23 tahun silam.

Kata Wang, dengan menjadi sopir taksi diharapkan dia dapat kesempatan bertukar informasi dengan para penumpang untuk menemukan putri kesayangan yang hilang saat berusia tiga tahun. Demikian dilansir Shanghaiist, Kamis (16/3/2017).

Wang bercerita, putrinya hilang saat dia dan sang istri sibuk menjajakan buah di Jembatan Jiuyan. Kala itu para pelanggan datang ke tempanya secara berkerumun sehingga mereka tak sempat memperhatikan anaknya.

Kata Wang, dia dan sang istri baru tersadar putrinya tidak ada setelah para pelanggan pergi.

Berbagai cara telah dilakukan untuk menemukannya, mulai dari melapor polisi, hingga membagikan brosur di berbagai tempat. Namun semuanya nihil.

Wang Mingqin dari Chengdu, Sichuan, China rela menjadi sopir taksi agar bisa menemukan putrinya yang telah diculik 23 tahun silam.

Akhirnya pada 2015 lalu, Wang memutuskan menjadi sopir taksi. Dia telah menyampaikan informasi putrinya yang hilang lebih dari 5.000 penumpang. Dia membagikan kartu nama dan brosur kepada setiap penumpang.

"Keinginan saya terbesar saat ini adalah suatu hari nanti anak saya akan duduk di mobil saya, dan memanggilku ‘Ayah’”, ujar Wang kepada Cina Barat Metropolis Daily.

Wang menyatakan, ia akan serius dan tak akan menyerah mencari anaknya. Dia pun meminta maaf karena selama hidupnya belum bisa bertanggung jawabnya sepenuhnya sebagai seorang ayah.

Wang Mingqin dari Chengdu, Sichuan, China rela menjadi sopir taksi agar bisa menemukan putrinya yang telah diculik 23 tahun silam.

Sekadar informasi, penculikan dan perdagangan anak memang menjadi salah satu masalah terbesar di negeri Tirai Bambu, terutama di daerah pedesaan.

Meski telah bertahun-tahun mencari anaknya yang hilang, mereka kebanyakan tak kembali. Akan tetapi tak sedikit juga dari mereka yang akhirnya kembali dipertemukan .

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya