Mesin On Board Unit Masih untuk E-Toll Mandiri

Penggunaan On Board Unit (OBU) diprediksi akan terus meningkat.

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Mar 2017, 17:07 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 17:07 WIB
E-Toll
Penggunaan On Board Unit (OBU) diprediksi akan terus meningkat. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan On Board Unit (OBU) diprediksi akan terus meningkat. Itu tidak terlepas dari rencana Pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk meningkatkan transaksi tol non tunai.

Dengan sistem yang disebut E-Toll Pass ini, pengguna jalan tol tidak perlu membuka jendela, tinggal melaju pelan sekitar 10 km/jam, dan palang tol akan terbuka. Untuk pembayaran, otomatis saldo dalam e-money akan berkurang karena penggunaan sensor di OBU.

Saat ini OBU masih terbatas untuk e-toll atau e-money Bank Mandiri, dan belum bisa diguanakan untuk semua bank.

"Masih untuk Bank Mandiri, karena kan mesin OBU dikeluarkan oleh Bank Mandiri," jelas salah satu Customer Service Bank Mandiri Cabang Mayestik, Jakarta Selatan, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (21/3/2017).

Diharapkan, program sistem pembayaran non tunai dan penerapan pembayaran tanpa henti di jalan tol (Multi Lane Free Flow/MLFF) akan berhasil dalam beberapa tahun ke depan. Program ini hasil kerjasama BUJT, Bank Indonesia, dan Perbankan, pembayaran non tunai bisa dilakukan multibank.

Jadi, kemungkinan besar penggunaan OBU ini ke depannya tidak hanya terbatas untuk Bank Mandiri saja, tapi juga bank lainnya.

Untuk mendapatkan OBU ini, pemilik mobil bisa memperolehnya di lapak online, dan Plaza Bank Mandiri (Gatot Subroto). Sementara untuk di cabang Bank Mandiri, belum semua menjual alat yang dibanderol antara Rp 500 sampai Rp 600 ribu ini.

"Biasanya kalau ada yang mau pesen dahulu, nanti kita ambil dari Plaza Bank Mandiri. Kalau di sana ada stoknya, sehari juga sudah tersedia," pungkas Customer Service Bank Mandiri tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya