Perjalanan Panjang Bemo yang Siap Disingkirkan Bajaj Qute

Kehadiran bemo di Jakarta awalnya untuk menggantikan becak yang masih digerakkan oleh tenaga manusia.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 30 Jul 2017, 20:29 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 20:29 WIB
sosok bemo
sosok bemo

Liputan6.com, Jakarta - Angkutan umum roda tiga yang memiliki moncong khasnya, bemo, siap disingkirkan dari Ibu Kota karena digantikan dengan kendaraan roda empat, Bajaj Qute.

Bemo sendiri bukanlah merek atau nama model kendaraan, melainkan singkatan dari ‘becak motor’. Kehadiran bemo di Jakarta awalnya untuk menggantikan becak yang masih digerakkan oleh tenaga manusia.

Dengan menggunakan kendaraan bermesin, tentu saja hal ini akan lebih mudah praktis, sebab bemo bisa lebih cepat dan mampu menampung hingga delapan penumpang termasuk sopir.

Menurut Wikipedia, di Indonesia, bemo pertama kali hadir dan digunakan pada awal 1962.

Saat itu bemo didatangkan sebagai salah satu jenis kendaraan yang digunakan di ajang Games of the New Emerging Forces (Ganefo), di mana acara ini merupakan olahraga yang diikuti negara-negara berkembang, serta sebagai tandingan dari Olimpiade.

Keberadaaan bemo lambat laun semakin tersebar ke beberapa kota selain Jakarta, seperti Bogor, Bandung, Surabaya, Malang, Surakarta, Padang, Denpasar, dan masih banyak lainnya.

Di awal kemunculannya, sistem operasi bemo stratanya mirip dengan taksi. Namun secara perlahan, bemo akhirnya dibatasi operasinya rute tertentu, dan digunakan di pinggiran kota dengan trayek tak tersentuh oleh kendaraan jenis bus atau angkutan kota (angkot).

Di era 60-80an, bemo sangat popular digunakan sebagai angkutan umum. Terlebih nama bemo kian santer terdengar dengan kemunculan grup lawak Warkop DKI, yaitu almarhum Dono.

Next

Daihatsu Midget
Daihatsu Midget asal muasal dari lahirnya bemo. (Wikipedia)

Asal Usul Bemo

Banyak yang mengira, bemo sama seperti bajaj yang saat ini masih berkeliaran di Jakarta, yakni dari India. Namun bemo berbeda, dia lahir di tahun 1957 dari rahim pabrikan otomotif asal Jepang, Daihatsu, yang diberi nama Midget.

Daihatsu Midget ini disebut memiliki arti kerdil, karena memang desainnya cukup mungil, dengan sedikit moncong ke depan mirip bajaj.

Disebutkan bahwa Daihatsu Midget ini merupakan model pertama Daihatsu yang masuk pasar otomotif nasional. Hanya saja, dulu Daihatsu Midget bukan diperuntukkan sebagai kendaraan penumpang, melainkan komersil untuk pengangkut barang.

Uniknya, model pertama Midget atau Model DK ini tidak menggunakan pintu dan kemudinya dibuat mirip sepeda motor atau stang, dengan atap terbuat dari bahan kanvas atau terpal.

Midget memiliki dimensi panjang 2.540 mm, lebar 1.200 mm, dan tinggi 1.500 mm. Kendaraan ini hanya bisa mengangkut satu penumpang.

Untuk jantung pacu, Midget mengusung mesin tipe ZA, dua langkah, berpendingin sistem kipas, kapasitas silinder 250 cc, bahan bakar bensin yang mampu menyemburkan daya 10 Tk.

Dengan mesin tersebut, Midget ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 65 km/jam (spesifikasi dari katalog).

Next

Daihatsu Midget atau Model MP
Daihatsu Midget melakukan rombakan hingga kahirnya digunakan sebagai angkutan umum di Jakarta.(Wikipedia)

Model Bemo Untuk Indonesia

Setelah dua tahun berselang atau sekitar akhir 1959, Daihatsu merombak Midget atau Model DK dan menggantinya dengan sebutan Model MP. Model MP ini merupakan cikal bakal bemo yang beredar di Indonesia.

Ubahan jelas sangat terlihat pada Model MP, seperti bagian hidung lebih panjang lengkap dengan pintu dan menggunakan setir bundar sehingga lebih mudah dikendarai.

Dimensi Model MP lebih besar dibandingkan model sebelumnya, yakni panjang 2.970 mm, lebar 1.295 mm, dan tinggi 1.455 mm.

Kapasitas tempat duduk dua orang. Namun karena di Indonesia digunakan sebagai angkutan umum, maka bagian bak belakang sedikit diubah, sehingga dapat menampung enam orang penumpang.

Mesin Model MP ini menggunakan tipe ZA juga sama seperti Model DK yang mampu menyemburkan daya 10 Tk.

Kendaraan roda tiga ini hingga akhirnya tak lagi diproduksi Daihatsu pada 1972. Hal ini karena Daihatsu kalah pamor dengan Toyota yang sudah lebih dulu membuat kendaraan roda empat yang daya tampungnya juga lebih besar yaitu Toyoace.

Namun demikian, penerus Daihatsu Midget bereinkarnasi pada 1996 yang disebut Midget II. Desainnya lebih keren, mobil ini pun tak lagi menggunakan roda tiga tetapi telah roda empat.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya