Liputan6.com, Suzuka - Salah satu penyebab kecelakaan sepeda motor karena teknik pengereman yang tidak tepat. Oleh sebab itu, perlu Anda ketahui cara cara mengerem yang semestinya.
Senior Analyst Safety Riding PT Astra Honda Motor Johanes Lucky menjelaskan, konsep mengerem yang benar adalah memberhentikan sepeda motor dengan cara yang aman dan dengan jarak yang pendek.
Teknik ini harus dikuasai oleh pengendara motor saat di jalan raya. Semakin pendek makin baik karena semakin terhindar dari bahaya.
Advertisement
Cuma karena semakin pendek ada risiko lain seumpama rem depan terlalu kuat sehingga roda belakang terangkat dan kehilangan keseimbangan. Risiko lain adalah ketika membetot rem belakang terlalu kuat maka roda tergelincir atau ngepot.
Baca Juga
Perlu juga diketahui konsep ketika mengerem kita butuh waktu dan jarak. Jadi ketika kita berkendara kita harus memperkirakan jarak aman karena kita harus tahu saat dalam bahaya kita melakukan pengereman kita butuh waktu sama jarak.
"Semakin tinggi kecepatan jarak pengereman akan makin jauh, itu orang sering lalai," jelas dia kepada Liputan6.com di Suzuka Jepang seperti ditulis Selasa (24/10/2017).
Lucky melanjutkan, pengendara motor saat ini banyak melakukan pengereman menggunakan rem belakang dengan membetot kuat-kuat. Padahal hal tersebut tidak efektif. Ada beberapa kondisi yang malah jangan memakai rem belakang.
"Contoh seumpama kita ada di turunan itu ketika kita gunakan rem belakang maka traksinya tidak bagus kita justru bisa meluncur turun," dia menjelaskan.
"Jadi kalau kita bergerak ke depan rem yang paling efektif itu rem depan. kalau mundur atau bergerak ke belakang (melorot) rem paling efektif itu rem belakang," tambah dia.
Sedangkan untuk jalan mendatar, maka bisa dipakai dua-duanya. Rem depan efektif karena bergerak maju lalu kemudian rem belakang untuk menambah dan menjaga keseimbangan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: