Begini Spesifikasi Mobil Pikap Lawas Jokowi di Tol Becakayu

Setelah meresmikan tol Becakayu, Presiden Joko Widodo langsung menjajal jalan bebas hambatan ini dengan Land Rover Defender County 1989.

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Nov 2017, 15:27 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2017, 15:27 WIB
Jokowi
Presiden Jokowi saat menjajal tol Becakayu. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah meresmikan jalan tol Bekasi-Cakung-Kampung melayu (Becakayu), Presiden Joko Widodo, langsung mencoba jalan bebas hambatan tersebut.

Dengan menggunakan mobil lawas, sebuah Land Rover Defender County berkelir biru, Jokowi yang menggunakan kemeja putih, langsung menelusuri jalan tol sepanjang 23,8 km. Duduk manis di kursi penumpang depan, Jokowi terlihat santai melihat sekeliling jalan tol di dalam mobil keluaran 1989 ini.

Mobil buatan Inggris ini memang biasa digunakan untuk menaklukkan jalan yang tidak biasa alias jalur offroad. Mobil yang digunakan Jokowi ini terlihat masih cukup terawat, meskipun umur mobil tersebut sudah sekitar 28 tahunan.

Land Rover Defender County ini diproduksi di Solihull, Inggris serta Kedah, Malaysia. Model ini pertama kali diproduksi pada 1983, hingga terakhir di 2016.

Land Rover Defender County atau LR 110 Pickup yang dipakai Jokowi mengadopsi mesin depan, dengan kode 17h. Jadi, mobil ini menggendong mesin bensin berkapasitas 2,5 liter. Dengan mesin tersebut, mobil ini mampu mengembuskan daya hingga 83 Tk dengan torsi besar hingga 180 Nm.

Sejatinya, Land Rover Defender County ini diproduksi dengan tiga tipe, yaitu 90, 110, dan 127 dengan berbagai sasis dan model bodi. Pertama, tiga pintu 4x4, lima pintu 4x4, serta dua pintu untuk tipe mobil pikap, dan tiga pintu untuk model van.

Spesifikasi Jalan Tol

Jokowi di Ruas Tol Becakayu
Sebuah mobil jip yang ikuti konvoi dalam rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai meresmikan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jumat (3/11). Jokowi bersama rombongan menjajal ruas tol Becakayu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol Bekasi-Cakung-Kampung Melayu (Becakayu) untuk Seksi 1B dan 1C (Cipinang - Jakasampurna), pada Jumat (3/11/2017) pagi.

"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, saya resmikan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1B dan 1C, Cipinang-Jakasampurna," ucap Jokowi, lalu menekan tombol di tengah jalan tol tersebut, Jumat (3/11/2017).

Mendampingi Jokowi dalam peresmian tersebut adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Berikut ini fakta-fakta dari Tol Becakayu:

Aspek teknis

Panjang : 23,8 kilometer

Kecepatan rencana : 89 km/jam

Jumlah lajur : 2 x 3

Lebar lajur : 3,5 meter

Lebar bahu luar : 2 meter

Lebar bahu dalam : 0,5 meter

Jenis konstruksi : Struktur elevated

Komposisi Pemegang saham

1. PT Waskita Toll Road : 98,97 persen

2. PT Jasa Marga Persero : 1,03 persen

Pembagian Seksi

Seksi 1A : 0,5 km (dari jalan DI Panjaitan ke Cipinang)

Seksi 1 B-C : 8,4 km (dari Cipinang ke Jakasampurna

Seksi II A : 4,1 km (dari Jakasampurna ke Jalan Juanda Bekasi)

Seksi II B : 7,8 km (dari Jalan Juanda Bekasi ke Duren Jaya Bekasi)

Mangkrak 16 tahun

Jalan Tol Becakayu digagas Presiden Soeharto pada 1995. Konstruksi tiang pancang sempat terbangun pada 1996-1997, dan berjejer di sepanjang Kalimalang. Pada 2014 atau setelah 16 tahun, pembangunan kembali dilakukan BUMN konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Total Investasi

Total investasi Tol Becakayu mencapai Rp 7,2 triliun dan badan usaha pengelolanya adalah PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) yang merupakan anak usaha dari Waskita Toll Road dan Jasa Marga. PT KKDM telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 16 Desember 2011 dengan masa konsesi untuk pengusahaan jalan tol ini selama 45 tahun.

Minta Dijual

Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan, Tol Becakayu ini nantinya bisa rampung secara keseluruhan pada 2019 dengan total panjang dari Bekasi hingga Kampung Melayu mencapai 23,8 km. "Kalau sudah selesai selesai ruas mana saja, saya ingin dijual saja. Itu karena Waskita Karya membutuhkan pendanaan untuk menyelesaikan tol Trans Jawa," kata Rini di Bekasi, Jumat (3/11/2017).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya