Liputan6.com, London - Selama ini, mesin diesel punya asumsi lebih tangguh dibanding mesin bensin. Namun, ternyata asumsi itu tidak selamanya benar. Sebuah penelitian bahkan mengungkapkan, mesin diesel memiliki risiko rusak 3 kali lebih besar dan biaya perbaikan 20 persen lebih mahal.
Dilansir Theguardian, berdasarkan studi yang dilakukan MotorEasy, rata-rata biaya perbaikan mesin diesel adalah £517 (setara Rp 9,7 juta). Sedangkan rata-rata perbaikan mesin bensin sebesar £433 (Rp 8,1 juta). Angka tersebut didapat dari analisis dari 30.000 kerusakan mobil bensin dan diesel dengan umur 3-8 tahun dalam waktu 12 bulan.
Advertisement
Baca Juga
Studi tersebut menemukan mesin diesel yang membutuhkan biaya tertinggi berasal dari pabrikan Alfa Romeo, Land Rover, Kia, dan Mazda dibanding kembaran bensinnya. Fakta lainnya, mesin diesel beroperasi dengan tekanan yang sangat tinggi, yang memberikan beban kerja lebih tinggi kepada mesin.
Masalah yang terjadi lebih sulit dan mahal untuk didiagnosis. Hanya 7 pabrikan dari 25 pabrikan yang memperlihatkan versi diesel lebih kuat dibanding versi bensin. Mesin diesel terbaik dibuat olah Skoda, dengan rata-rata kerusakan pada mesin sebesar 9 persen.
Duncan McClure Fisher, pendiri MotorEasy, mengatakan, "Mesin diesel mengalami lebih banyak kerusakan sepele dibanding mesin bensin. Jika Anda tetap ingin memiliki mobil diesel bekas, saran kami hindari mobil diesel dengan jarak tempuh yang terlampau tinggi. Terutama jika hanya digunakan jarak dekat."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penyebab Mesin Diesel Lebih Berisik daripada Mesin Bensin
Mesin diesel dianggap lebih tangguh dibanding mesin besin. Bahkan kendaraan komersial seperti truk maupun bus yang biasa mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah banyak lebih memercayai mesin diesel karena kuat dan tangguh.
Namun begitu, tak sedikit konsumen kurang tertarik dengan mesin diesel. Sebab, bagian mesin dianggap mengeluarkan suara lebih berisik dan getaran sangat kencang dibanding mesin bensin.
BACA JUGA
Menanggapi hal tersebut, Sales Support Department Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Reiner Tandiono angkat bicara. Kata dia, ada beberapa hal yang menyebabkan mesin diesel berisik dan bergetar.
“Itu pengaruh ke kompresi lebih tinggi, kalau bensin itu kompresi 1 banding 8-12, sedangkan kalau diesel 1 banding 16-23. Jadi saat dilakukan pembakaran terjadi tekanan tinggi banget. Nah, saat terjadi pembakaran kebayang kan suara dan getarannya seperti apa?” ungkap Reiner saat ditemui wartawan di acara Isuzu Diesel Academy di Isuzu Training Center, PT IAMI, Pondok Ungu, Bekasi, Rabu (20/9/2017).
Advertisement
Selanjutnya
Tak hanya itu, Reiner juga mengatakan, alasan lain keluhan itu muncul tak lain karena pada mesin diesel, saat pembakaran, ada saja waktu, jumlah dan ukuran bahan bakar kurang presisi.
Hal lainnya yang dapat menyebabkan mesin diesel berisik dan bergetar adalah kualitas bahan bakar, saringan bahan bakar, dan saringan udara kotor.