Tak Cuma Pengemudi, Mobil pun Bisa Juga Stres Karena Macet

Pengemudi kerap stres saat menghadapi kemacetan, namun ternyata stres bisa juga melanda mobil. Kok bisa?

oleh Reza diperbarui 12 Mar 2018, 10:50 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 10:50 WIB
Libur Panjang, Dua Arus Tol Jakarta - Cikampek Macet
Ratusan kendaraan roda empat antre di dua arah Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Sabtu (25/3). Kepadatan juga terjadi dari Jakarta menuju arah Bandung tersebut disebabkan banyaknya warga yang akan berlibur panjang. (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Liputan6.com, Jakarta Kemacetan lalu lintas menjadi santapan sehari-hari bagi mereka yang tinggal di kota besar, DKI Jakarta misalnya. Tak bisa dipungkiri, akibat bergelutnya dengan sesak kendaraan di jalanan Ibukota hal itu mampu membuat pengemudi gampang stres.

Berdasarkan penelitian dari psikolog, mereka menemukan, menunggu dengan kesal saat lalu lintas macet bisa menyebabkan stres dan masalah kejiwaan di kemudian hari.

Ternyata, efek tersebut tak hanya menimpa pengemudi saja, kendaraan yang ditunggangi, seperti mobil bisa kena stres pula. Kok bisa?

Ya, secara normal kendaraan Anda berjalan untuk mengantarkan kemana pun. Namun, akibat macet kendaraan secara tidak langsung dipaksa bekerja lebih ekstra. Alhasil, mesin mobil bisa stres jika terus menerus di dalam kemacetan.

Perlu diketahui, saat mengarungi kemacetan, mobil akan bekerja dengan mode stop-start (berhenti-jalan). Akibatnya, mesin dipaksa bekerja terus menerus. Kondisi itu bisa menambah risiko mobil keausan.

Hal itu diperparah saat macet, sirkulasi udara tidak bekerja secara maksimal. Akibatnya, suhu akan meningkat lebih cepat dari normal. Sangat disayangkan bagi Anda yang mempunya mobil dengan cc-nya kecil.

Dengan rutinitas seperti itu, potensi keausan mesin mobil akan meningkat. Hal itu menjadi awal kerusakan yang bakal terjadi pada mesin mobil. Lama-lama mesin mobil akan overheat.

Memang kemacetan tak bisa dihindari dan mobil kesayangan bisa stres tak bisa dihindari pula. Lantas apa solusinya?

Perawatan berkala

Dilansir Liputan6.com, (9/5), salah satu pencegahan agar mesin mobil tidak mudah stress atau rusak ialah dengan perawatan berkala. Menganti pelumas misalnya. Dengan menganti pelumas secara rutin komponen pada mobil bisa terhindar dari gangguan.

Bicara pelumas, tentu banyak fungsinya, mulai dari mengurangi gesekan antara komponen, pendingin, peredam getaran, pembersih kotoran, dan antikarat.

 

Castrol MAGNATEC STOP-START
Pasalnya, Castrol MAGNATEC STOP-START dapat mengurangi keausan secara signifikan pada kondisi mesin mobil yang sering mengalami berhenti - jalan kembali.

Melihat tantangan kondisi berkendara saat ini, Castrol sebagai produsen pelumas membuat produk Castrol MAGNATEC STOP-START.

Castrol MAGNATEC STOP-START mampu membentuk lapisan yang dapat memberikan perlindungan ekstra untuk mesin, yakni 20% lebih baik pada kondisi berkendara (stop-start) dibandingkan standar industri. Hasilnya membuat mesin mobil lebih tahan terhadap panas dan penguapan terjaga serta kekentalannya sesuai dengan kebutuhan. 

Spesifikasi Castrol MAGNATEC STOP-START sesuai dengan rekomendasikan untuk mobil modern saat ini dengan teknologi full sintetik.

So, saat berkendara jauh maupun dekat, Anda tak perlu khawatir mobil akan ‘stres’ atau akan rusak dikemudian hari. Molekul pintar bakal menjaga mesin saat hidup dan mati.

Pasalnya, Castrol MAGNATEC STOP-START dapat mengurangi keausan secara signifikan pada kondisi mesin mobil yang sering mengalami berhenti - jalan kembali.

Kalau sudah begini, Anda dan mobil kesayangan tetap melaju tanpa khawatir mesin mobil akan stres.

Coba deh!

 

 

(ADV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya