Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, beredar video di media sosial dua orang anak TK mengendarai motor mini dihentikan polisi. Meski yang mengendarai motor menggunakan helm, namun anak yang jadi boncengers tidak menggunakan helm.
Sejatinya, meskipun kedua anak yang sepertinya masih usia taman kanak-kanak ini menggunakan helm namun berkendarai di jalan raya sangat berbahaya. Memang, saat ini banyak balapan menggunakan sepeda motor mini yang diikuti oleh anak-anak, namun berbeda dengan di sirkuit karena berkendara di jalan raya lebih berbahaya.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan AKBP Aldo Siahaan, Kasi Kemitraan Subdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, sebagai orang tua harusnya jangan membiarkan anak di bawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya.
"Orangtua yang bijaksana, yang memahami peraturan lalulintas, tidak akan melakukan pembiaran anak belum cukup umur mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya," jelas AKBP Aldo melalu pesan elektroniknya kepada Liputan6.com, Kamis (5/4/2018).
Lanjutnya, hal tersebut juga berhubungan dengan keamanan dan keselamatan anak di bawah umur saat berada di jalan raya.
"Sebaiknya larang anak yang masih di bawah umur berkendara motor di jalan raya," tambahnya.
Â
Â
Selanjutnya
Sementara itu, dalam percakapan di video tersebut, anak TK tersebut tampak ketakutan motornya akan diambil polisi. Awalnya, polisi menanyakan orang tua dan rumah anak tersebut.
Namun, karena melihat anak tersebut seperti kebingungan, petugas malah menawarkan untuk makan roti.Â
"Pakai helm dek, semuanya. Mana ayahnya? Rumahnya sebelah mana, sayang? Sini, mam roti dulu yuk, sini sama bapak," kata seorang petugas di video yang beredar.
Tak diketahui lokasinya dimana. Namun anak tersebut menjawab pertanyaan polisi bahwa ayahnya ada di rumah dan rumahnya tak jauh dari lokasi ia dihentikan.
Di akhir video, anak tersebut malah menangis lantaran khawatir motornya disita polisi. Sebelumnya, petugas menawarkan untuk mengantar pulang sang anak.
"Masa aku beli lagi nanti gimana, aku gak punya uang," kata anak tersebut sambil menangis.
Advertisement