Liputan6.com, Jakarta - Ada yang beranggapan bahwa menggunakan cairan anti-bocor pada ban tubeless memiliki dampak yang buruk. Berdasarkan informasi yang beredar, cairan lengket itu malah membuat pelek berkarat, bahkan pentil juga berkarat. Akibatnya, pentil rusak dan udara di dalam ban pun keluar alias bocor.
Benarkah cairan tersebut tidak ada gunanya? Anbul, Sales National Manager PT Tetsan Maju Bersama selaku produsen cairan anti bocor atau anti paku merek IML menjelaskan bahwa kesalahan tersebut sebenarnya ada pada komposisi.
Advertisement
Baca Juga
"Orang kalau bilang cairan ini bisa nyumbat pentil, bisa nempel di pentil, bisa menyebabkan karat, bisa nempel di pelek, produk kami ini tidak. Kenapa? karena kami punya air dan lem-nya ini sudah disesuaikan, sudah melalui teknologi," ujarnya.
Yang menjadi masalah sebenarnya adalah komposisi air yang tidak imbang dengan lem sebagai dua komposisi inti pada cairan anti bocor.
"Apabila cairan semacam ini lebih banyak air, atau lebih banyak lem, atau teknologinya biasa, itu bisa lengket di pelek. Kalau kami sudah teknologi Jepang, dijamin tidak menyumbat pentil," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Saksikan Videonya di Bawah Ini:
Karat sendiri timbul akibat adanya air. Sementara itu, pada produk cairan anti bocor yang tepat, keberadaan air itu sudah terkontrol.
"Sifat air itu bisa merusak. Bisa merusak aspal, besi. Cairan itu akan kering kalau misalnya lebih banyak air daripada lem, atau lebih banyak lem daripada air, dan itu banyak di pasaran," kata dia.
Reporter : Dimas Wahyu
Sumber : Otosia.com
Advertisement