Pilih Mana, Filter Udara Berbahan Kertas, Busa, atau Stainless?

Semua filter udara pada dasarnya memiliki tugas yang sama, menyaring kotoran yang akan masuk ke ruang bakar. Sedangkan kualitasnya terkait erat dengan tipe bahan pembuatnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2018, 17:00 WIB
Ilustrasi filter udara
Ilustrasi filter udara (Otosia.comO

Liputan6.com, Jakarta - Beragam jenis dan merek filter udara beredar di pasaran. Lalu bagaimana memilih filter udara yang baik untuk kendaraan kita ? Semua filter udara pada dasarnya memiliki tugas yang sama, menyaring kotoran yang akan masuk ke ruang bakar. Sedangkan kualitasnya terkait erat dengan tipe bahan pembuatnya.

“Masing-masing filter udara memiliki kerapatan yang berbeda, tergantung dari bahan pembuatnya,” buka Teng Herry Sutanto, Sales Manager filter udara Ferrox. Untuk filter udara yang terbuat dari kertas mempunyai pori-pori 12-25 mikron artinya pada bidang permukaan pori-porinya berbeda atau tidak rata. Sedangkan filter udara stainless steel dengan merek ternama bisa memiliki kerapatan sama, yaitu 45 mikron.

“Dengan perbedaaan selisih sekitar 10 mikron, asupan udara yang masuk ke ruang bakar lebih lancar dan masih aman,” ungkap Herry. “Kenapa? Partikel ukuran 45 mikron sangat kecil, secara kasat mata di udara tidak terlihat.”

Untuk perawatan, masing-masing filter udara memiliki karakter yang berbeda. Herry mengungkapkan, filter udara kertas tidak dianjurkan dicuci dengan air karena bisa merusak struktur pori-porinya. Seperti diketahui kertas jika terkena air akan mengembang dan bisa sobek. Karena itu setelah dibersihkan, permukaan filter udara harus dibasahi dengan oli khusus karena untuk menjaga agar kertas tetap kuat.

Sedangkan filter udara yang terbuat dari busa perawatannya bisa dicuci dengan sabun untuk membersihkan oli dan partikel kotoran lainnya. Saat proses pencucian, filter udara jenis ini rentan terjadinya perubahan pada struktur pori-porinya.

“Harus berhati-hati, dan hindari penggunaan angin bertekanan tinggi saat proses pengeringan karena bisa langsung merusak struktur pori-porinya. Setelah dibersihkan filter harus kembali dibasahi dengan oli untuk menangkap partikel yang terbawa oleh udara,” terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Sementara untuk berbahan stainless steel, perawatannya cukup dicuci dengan air untuk membersihkan pori-porinya dari kotoran, kemudian boleh dikeringkan menggunakan angin bertekanan rendah atau dengan bantuan kipas angin.

“Filter udara stainless steel tipe 304 dengan kerapatan 45 mikron apabila disiram dengan air , airnya tidak langsung turun, tetapi merambat terlebih dahulu. Ini membuktikan bahwa pori-pori nya rata pada semua bidang permukaan. Jadi apabila terkena oli kemudian terpapar partikel lubang pori-porinya tertutup,” tutur Herry.

Reporter : Nazarrudin Ray

Sumber : Otosia.com

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya