Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif di Tanah Air siap sambut era mobil listrik. Meskipun regulasi low carbon emission vehicle (LCEV), yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah belum kunjung selesai, namun keberadaan mobil ramah lingkungan ini diyakini cepat atau lambat bakal terjadi.
Dengan berkembangnya kendaraan listrik atau mobil rendah emisi ini, pesimistis terkait nasib industri komponen otomotif mencuat ke permukaan. Pertanyaannya, apakah industri ini mampu bertahan di tengah berkembangnya era kendaraan listrik di masa depan?
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, industri mobil listrik ini nantinya bakal berkembang secara bertahap.
"Artinya, tidak langsung menuju mobil listrik, tapi dari hybrid, plug-in hybrid, listrik, hingga hidrogen," jelas Putu di acara Focus Group Discussion 'Senjakala Industri Komponen Otomotif dalam Menghadapi Era Mobil Listrik di Indonesia', Rabu (17/8/2018).
"Di dalam kendaraan listrik itu, nantinya masih menggunakan biofuel, jadi kalau kita mengatakan senjakala industri komponen tidak tepat" tambah Putu.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Lanjut Putu, Indonesia memang cukup memiliki energi biofuel dan bisa mendorong kreativitas industri menggunakan energi tersebut.
"Kalau kita bicara implementasi energi biofuel, saat ini kita sudah menggunakan G20, dan di dalam roadmap pada 2020 akan diaplikasikan G30. Hal ini bakal membantu devisa negara dari ekspor juga," tambahnya.
Untuk menyambut era mobil listrik, industri komponen juga memang harus dipersiapkan. Jadi, transisi dari mobil konvensional, hybrid, plug-in hybrid, listrik, hingga energi terbarukan seperti hidrogen industri komponen bisa terlibat dengan baik.
Advertisement