6 Cara Mudah Merawat Aki agar Panjang Umur

Supaya aki bisa berumur panjang sesuai kemampuannya, maka merawat aki jadi hal mutlak. Pada aki konvensional air mudah menguap. Hal ini mengharuskan Anda menambah air aki secara periodik.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Sep 2018, 16:04 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2018, 16:04 WIB
Aki Mobil
Salah pasang kutub aki bisa berdampak negatif. (Herdi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri, aki merupakan komponen yang penting bagi kendaraan Anda. Beberapa fungsiny adalah menyediakan arus listrik, menstabilkan tegangan kendaraan, dan mem-backup alternator.

Nah, sebelum melakukan perawatan, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan demi keselamatan. Misalnya jangan menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek dan merokok. Sebab aki mengandung hydrogen yang mudah meledak. Jauhkan aki dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan kimia yang berbahaya. Baiknya gunakan kacamata pelindung saat memasang aki. Karena cipratan air aki sangat berbahaya. Hati-hati dengan cairan aki zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan mata.

Supaya aki bisa berumur panjang sesuai kemampuannya, maka merawat aki jadi hal mutlak. Pada aki konvensional air mudah menguap. Hal ini mengharuskan Anda menambah air aki secara periodik. Untuk menjaganya berfungsi maksimal, Anda bisa menyimak tips berikut ini.

1. Matikan Sistem Kelistrikan

Ketika Anda memanaskan mobil, baiknya jangan nyalakan pendingin ruangan (AC) atau perangkat elektronik lain. Pasalnya, kondisi aki belum sepenuhnya terisi dengan listrik. Panaskan sekitar 5 menit hingga 10 menit, supaya aki bener-benar siap untuk menyuplai sistem kelistrikan. Kemudian setelah berkendara, jangan lupa matikan semua komponen kelistrikan sebelum mesin dimatikan. Tujuannya, supaya listrik pada aki tak berkurang. Hal itu bisa memudahkan Anda ketika menyalakan mesin kembali.

2. Periksa Level Cairan Aki

Rajin-rajinlah periksa level air aki. Memeriksa level aki penting dilakukan. Air jangan sampai di bawah level minimal atau low level. Mengisi air pun tak boleh melebihi level atas. Karena, pada saat aki panas, air bisa tersembur keluar bersamaan uap yang sangat korosit. Namun, jika level air di bawah takaran, tambahkan secukupnya. Penambahan air aki disarankan menggunakan air aki murni, bukan air aki zuur. Tentu agar cell tak cepat rusak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

3. Perhatikan Kebersihan

Perhatikan kebersihan permukaan aki pada kutub negatif dan positif. Saat terminal aki kotor, arus listrik tidak bisa mengalir sempurna. Akibatnya, pasokan listrik kurang. Lambat laun merusak terminal dan bisa menjalar ke peranti elektronik. Jika Anda melihat kerak berwarna kehijauan dan kotoran pada terminal aki, segera bersihkan. Caranya bisa pakai air panas secukupnya, kemudian menyikatnya sampai bersih. Setelah dibersihkan, kencangkan baut klem aki. Pastikan aki selalu dalam posisi yang fix dan tidak bergeser. Aki yang mudah berguncang saat kendaraan bergerak, bisa cepat rusak.

4. Pengecekan Daya Aki

Anda bisa mengecek kapasitas aki dengan tester. Atau bisa membawanya ke spesialis aki. Cek dayanya dan pastikan aki mampu bekerja dengan baik. Sebab, aki yang kekurangan daya bisa mempengaruhi sistem kelistrikan mobil. Paling penting, agar pasokan listrik pada otak mobil (ECU) berjalan mulus.

Untuk urusan perawatan, paling mudah memang aki MF. Indikator dayanya pun jelas. Terdapat warna hijau dan merah. Periksa, bila indikator merah, berarti harus segera diganti. Sebaliknya jika berwarna hijau, berarti aki masih layak pakai.

5. Cek Kebocoran Aki

Periksa apakah terjadi kebocoran pada aki. Hal ini bisa terjadi pada badan aki maupun penutupnya. Jika terjadi kebocoran dan tidak segera diatasi, air korosif bisa merusak bodi bahkan komponen lain. Kebocoran pada badan aki harus segera ganti dengan yang baru. Sedangkan jika terjadi hanya pada tutup saja, bisa dikencangkan atau diganti tutup aki yang baru.

6. Pemasangan Aki

Nah, ini yang kelihatanya mudah, tapi jarang diperhatikan. Jika Anda hendak membuka aki, dahulukanlah copot pengait pada kutub negatif, kemudian barulah lepas pengait positif. Sebaliknya saat memasang, dahulukan kutub positif baru negatif. Tujuannya supaya tidak terjadi korsleting. Selamat mencoba.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya