Lebih Populer Dibanding 250 Cc, Ini Deretan Motor 125 Cc yang Bertarung di Eropa

Pasar eropa, motor berkubikasi 125cc lebih populer dibanding kuda besi bermesin 250cc.

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Okt 2018, 16:04 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 16:04 WIB
Honda CB125R (Foto:Visordown)
Honda CB125R (Foto:Visordown)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Eropa, motor berkubikasi 125cc lebih populer dibanding kuda besi bermesin 250cc. Bahkan, di gelaran Intermot 2018, banyak pabrikan roda dua yang justru meluncurkan motor kecil tersebut, seperti Honda yang menghadirkan Forza 125 cc, MSX125, CB125R atau CB125F.

Tak hanya itu, Kawasaki juga memanfaatkan Intermot 2018 sebagai ajang world premiere Ninja 125 ataupun Z125. Yamaha juga tak mau kalah dengan memajang MT125.

Ada alasan tersendiri di balik hal tersebut, yaitu pembeli berusia muda yang memang hanya boleh mengendarai motor berkubikasi kecil. Pasalnya, untuk regulasi yang berlaku di Eropa, anak berusia 16 tahun sudah diizinkan untuk mendapatkan SIM dasar, yaitu motor 125cc.

Berjenjang, setelah mereka sudah berusia 18 tahun, barulah mereka ujian lagi untuk mendapatkan SIM tingkat lanjutan. SIM itu memperbolehkan pemiliknya menggunakan moge yang berkapasitas di atas 300 cc.

Nah, melihat hal tersebut, motor bermesin 125cc bakal lebih populer, seperti KTM125 Duke, yang merupakan produk terlaris di Benua Biru. Seri Motor KTM 125 Duke menjadi salah satu motor yang juga memiliki penjualan tinggi pada kelas pemula dengan harga jual 30 jutaan.

Model selanjutnya, Honda CB125F, yang jika di Indonesia menjadi Mega Pro. Secara spesifikasi, motor sport naked ini hadir dengan mesin berkapasitas 124,7 CC. Namun, secara teknis output tenaga dari motor sport naked ini pun menurun dari yang sebelumnya yang sebesar 11,1 Tk, kini hanya sebesar 10,5 Tk.

Selanjutnya

Yamaha YZF-R125,Desain Sporty dengan CC Mini
(foto: cycleworld)

Selanjutnya, ada Yamaha YZF-R125. Produsen motor dunia ini mengubah kapasitas mesin agar bisa memenuhi pembatasan regulasi yang dibuat di beberapa negara. Di Eropa, motor dengan kapasitas mesin 125cc tidak diperbolehkan memiliki tenaga lebih dari 15HP.

Dengan batasan power mesin yang kecil, Yamaha mencoba berkreasi dengan membuat desain fairing yang terinspirasi dari kuda besi andalannya, Yamaha YZF R6. Desain sepasang lampu depan mengapit saluran udara pada hidung fairing agar timbul kesan sangar.

Dilansir dari laman cycleword, dapur pacu YSF R125 juga mengalami peningkatan dibandingkan edisi sebelumnya. Yamaha membekali YZF R125 dengan mesin SOHC empat klep berpendingin cairan dengan tipe undersquare (52mm bore x 58.6mm stroke) untuk mendapatkan torsi maksimal di putaran tengah.

Tipe mesin undersquare dengan perbandingan kompresi 11,2:1 ini juga turut menghasilkan pembakaran yang lebih bersih.

Selanjutnya

Kawasaki Ninja 125 (Sigit T Santoso/Liputan6.com)
Kawasaki Ninja 125 (Sigit T Santoso/Liputan6.com)

Terakhir, Kawasaki Ninja 125. Model ini menjadi motor sport yang cukup populer, dan versi barunya juga muncul di Intermot 2018, beberapa waktu lalu. Motor dari Geng Hijau ini dipersenjatai dengan mesin OHC empat tak berpendingin cair silinder tunggal, dengan sistem pengabutan fuel injection dan rasio komparasi 11,7:1.

Dengan mesin tersebut, motor ini menghasilkan tenaga hingga 11 kW (15 Tk) pada 1.000 rpm, dan torsi maksimum sebesar 11,7 Nm pada 7.700 rpm, dengan transmisi enam percepatan, serta konsumsi bahan bakar 2,6 l/100 km.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya