Mobil 'Tukang Tahu' Ini Ditawar Rp 1,7 Miliar, Apa Istimewanya?

Mobil yang dibangun pria bernama Jackie itu, sangat mirip aslinya, yaitu mobil pengantar tahu yang dipopulerkan lewat komik Jepang Initial D di awal 1990-an.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2018, 14:03 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2018, 14:03 WIB
Toyota Sprinter Trueno (AE86) yang mejeng di IMX 2018
Toyota Sprinter Trueno (AE86) mejeng di IMX 2018 (Oto.com)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil Toyota Sprinter Trueno (AE86) yang mejeng di IMX 2018 menjadi salah satu mobil yang menyita perhatian pengunjung. Mobil yang dibangun pria bernama Jackie itu, sangat mirip aslinya, yaitu mobil pengantar tahu yang dipopulerkan lewat komik Jepang Initial D di awal 1990-an.

Basis mobil Trueno langka dijumpai di Indonesia. Menurut Jackie, mobil ini sangat jarang dan total cuma ada tujuh di penjuru Indonesia, termasuk milik Jackie. Kondisinya sangat beragam, dengan kepunyaan Jackie diklaim sebagai yang paling rapih mendekati aslinya.

Meski begitu, Jackie tidak kesulitan mendapatkan bahan. Ia hanya butuh enam bulan untuk mendapat bahan Trueno dengan kondisi mulus tanpa karat maupun sambungan. Ia mendedikasikan diri selama tiga setengah bulan untuk menyulap Trueno menjadi seperti sekarang. Sedang kelengkapan suku cadang ia boyong dari Jepang, orisinil Toyota dan suku cadang lain, sesuai wujud yang digunakan pada komik dan film animasi Initial D.

Kemiripan ditakar sampai 80 persen dari aslinya. AE86 milik Jackie, satu-satunya di Indonesia dengan interior rapih. Satu set lengkap interior didatangkan dari Jepang. Namun kondisinya tidak mulus. Makanya Jackie melakukan sedikit trim ulang pada kabin. Vertue Concept bertanggung jawab mengurus kabin Trueno milik Jackie.

Sedang kelengkapan di eksterior, diklaim sama dengan mobil yang dipakai Takumi Fujiwara dalam Initial D. Sampai pelek racing Watanabe 14 inci, lengkap dengan bautnya bermerek sama. Pelek itu lansiran 1981, tapi Jackie masih bisa mendapatkannya dari Jepang.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ditawar Rp 1,7 Miliar

Di balik kap juga sangat rapih dan detail tinggi. Namun spesifikasi mesin sudah sedikit dioprek. "Mesin original pakai 4A-GE, yang saya ganti cuma spek isi di dalamnya. Kalau bawaan pakai Toda, saya pakai TRD. Cam, light fly wheel, close ratio dan gardan semua TRD. Final gear-nya 4:1," ucap Jackie antusias.

Biaya yang dikeluarkan tak mencapai Rp 1 miliar. Itu sudah semua, termasuk pengerjaan dan surat-surat lengkap. Saking menawannya, beberapa pengunjung IMX 2018 sampai berani menawar Trueno milik Jackie. Penawaran tertinggi Rp 1,7 miliar. Namun Jackie belum langsung setuju. Ia masih mempertimbangkan. "Saya pikir dulu. Sebetulnya bukan masalah nilai uang, tapi apakah saya masih bisa dapat bahan Trueno lagi atau tidak. Saya masih simpan stok suku cadang dan aksesori asli untuk bangun tiga Trueno lagi," ujarnya.

"Trueno sangat jarang, sudah seperti investasi. Bangun tak seberapa tapi nilainya bisa lebih tinggi. Orang bisa beli dan bangun Ferrari. Tapi orang bisa beli Trueno, belum tentu bisa bangunnya. Bangun Trueno tidak semudah itu, di Jepang saja rata-rata membutuhkan waktu satu setengah tahun bangun Trueno," tutup Jackie.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya