Menguji Kepintaran Fitur WIND di Wuling Almaz, Sesuai Ekspektasi?

Fitur voice command berbahasa Indonesia yang dinamakan Wuling Indonesian Command (Wind).

oleh Amal Abdurachman diperbarui 22 Jul 2019, 10:01 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2019, 10:01 WIB
Wuling Almaz
Wuling Almaz dengan fitur WIND meluncur di GIIAS 2019. (Arief / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Keseriusan PT SGMW Wuling Indonesia (Wuling) untuk bermain di Indonesia semakin terlihat. Bukan saja dengan sekadar menawarkan kursi 7-seater saja pada Almaz terbaru. Melainkan melalui fitur voice command berbahasa Indonesia yang dinamakan Wuling Indonesian Command (Wind).

Sebelum berbicara lebih jauh, fitur voice command itu sendiri bukan hal yang baru di dunia otomotif. Hanya saja, kendalanya adalah bahasa yang digunakan. Biasanya voice command baru akan bekerja jika pengemudi lancar berbahasa Inggris. 

Lantas, apakah fitur Wind ini cukup bersahabat untuk orang Indonesia? Untuk membuktikan hal tersebut, saya menjajal fitur Wind di area test drive GIIAS 2019.

Fitur Wind ini bisa memberikan akses ke berbagai fitur lainnya, seperti hiburan, interaksi, aplikasi, vehicle control, dan telepon.

Sebelum memberikan perintah, Anda wajib menyebutkan kata kunci "Halo Wuling". Saat Wind menjawab lalu akan terdengar nada yang menandakan waktunya Anda memberikan perintah selanjutnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menguji Kemampuan Wind

Wuling Almaz 7-seater (Dian/Liputan6.com)
Headunit Wuling Almaz 7-seater (Dian/Liputan6.com)

Anda bisa memberikan perintah sesuai dengan apa yang sudah diprogram. Jika Anda bertanya hal-hal di luar program, maka Wind mengaku akan kebingungan.

Beberapa pertanyaan di luar program yang sempat saya ajukan adalah "nama asli kamu siapa?", "sudah punya pacar belum?,", bahkan saya sempat bertanya dalam bahasa Sunda, yaitu " tiasa nyarios bahasa Sunda ( bisa berbahasa Sunda)?". 

Tapi hal tersebut tidak menjadi masalah, karena fungsi utama dari Wind adalah mempermudah penggunanya untuk mengakses fitur-fitur pada mobil. Lain halnya dengan assistant seperti Google Assistant dan Siri yang memang memiliki akses terhadap internet dan memiliki fungsi lebih rumit.

Kembali ke fitur Wind, Anda bisa mengakses beragam fitur penting yang akan sangat rumit jika dilakukan menggunakan tangan. Misalkan saja mencari frekuensi radio tertentu. Anda bisa mengucapkan frekuensi yang dimaksud, dan Wind akan mencarikannya untuk Anda.  Namun, yang dicari adalah nomor frekuensi, bukan nama stasiun radio.

Wind bisa mencari judul lagu yang tersimpan di dalam penyimpanan. Sehingga tak perlu repot-repot melihat satu demi satu judul, terutama jika Anda memiliki koleksi lagu yang sangat banyak. 

Salah satu fitur yang cukup keren adalah TPMS (Tire Pressure Monitoring System). Dengan mengatakan "tunjukkan tekanan ban", maka layar di dasbor  akan memperlihatkan tekanan ban setiap roda sekaligus dengan temperaturnya.

 

Mengatur Fitur AC, jendela, dan sunroof.

Fitur-fitur seperti jendela, sunroof, hingga sistem AC pun bisa diatur melalui Wind. Program perintah untuk pengaturan AC dibuat seunik mungkin dan mudah diingat. Misalkan saja dengan kata "saya kedinginan", Wind akan menambahkan suhu AC sebesar 1 derajat. Begitu pula jika mengatakan "saya kepanasan", maka suhu AC akan diturunkan 1 derajat.

Wind pun bisa membukakan jendela. Namun, jendela ini lebih dikhususkan untuk bagian pengemudi saja. Perintahnya pun sederhana, cukup dengan mengatakan "buka jendela". Saat menutupnya pun tinggal mengatakan "tutup jendela". Hal yang sama berlaku untuk sunroof.

 

 

Memiliki Potensi untuk Berkembang

Tingkat kerumitan interaksi antara Wind dan penggunanya memang belum serumit Google Assistant atau Siri. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Wind mengutamakan interaksi untuk mengakses fitur yang sudah terbenam.

Namun, fitur ini sendiri bisa di-update bersamaan dengan update perangkat lunak pada head unit. Buktinya, Wuling Almaz yang belum dilengkapi Wind bisa mendapatkan fitur ini tanpa dikenakan biaya jika berkunjung ke bengkel resmi.

Teknologi ini masih memiliki potensi untuk berkembang, dan suatu saat komunikasi mobil dengan manusia seperti di film Knight Rider bisa terwujud.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya