Wuling: Wind Dikembangkan Khusus untuk Pasar Indonesia

Melalui fitur voice command berbahasa Indonesia yang dinamakan Wuling Indonesian Command (Wind), PT SGMW Wuling Indonesia (Wuling) semakin menunjukan keseriusannya untuk pasar otomotif Tanah Air.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Jul 2019, 19:06 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2019, 19:06 WIB
Wuling Almaz
Wuling Almaz kini hadir dalam varian 7-seater. (Dian / Liputan6.com)

Liputan6.com, Tangerang - Melalui fitur voice command berbahasa Indonesia yang dinamakan Wuling Indonesian Command (Wind), PT SGMW Wuling Indonesia (Wuling) semakin menunjukan keseriusannya untuk pasar otomotif Tanah Air.

Disematkan pada Wuling Almaz, fitur perintah suara memang bukan hal yang baru di dunia otomotif. Hanya saja, kendalanya adalah bahasa yang digunakan.

Umumnya, voice command baru akan bekerja menggunakan bahasa Inggris.

"Teknologi Wuling ini dikembangkan sebenarnya kita join development antara Wuling Motors di Indoensia dengan headquarter kami, tentu saja teknologi perintah suara seperti ini teknologi yang terus berkembang," ujar Dian.

Telah memiliki pengalaman dalam mengembangkan teknologi serupa, Dian menegaskan fitur ini akan sangat membantu pengemudi dan penumpang di Tanah Air. Terlebih bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia.

"Headqurter memang sudah mempunyai pengalaman dalam mengembangkan teknologi ini. Sementara di market Indonesia kali pertama kita memperkenalkan. Jadi bisa dibilang sistem ini dikembangkan join antara tim Indonesia dengan tim headqurter kami," ujar Dian.

Didesain Khusus Untuk Indonesia

Merupakan join development, fitur yang disematkan pada Wuling Almaz ini memang didesain khusus untuk pasar Indonesia. Karena itu perintah-perintah yang kita sematkan sudah sesuai dengan pengendara dan penumpang secara Nasional.

"Dikembangkan yang jelas dikembangkan sejak kita merencanakan Almaz untuk di-launch di Indonesia. Yang jelas memang kalau dari Wuling sendiri berkomitmen bahwa sebisa mungkin dan secepat mungkin teknologi yang dikembangkan oleh headquarter itu bisa dibawa untuk pasar Indonesia, ketika itu memang sesuai dengan pasar Indonesia," tutur Dian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya