Liputan6.com, Jakarta - Uber dan Hyundai telah mengumumkan kerjasama untuk mengembangkan serangkaian taksi listrik terbang. Kendaraan ini untuk mendukung jaringan berbagai perjalanan udara di masa depan.
Melansir Carscoops, pengumuman yang dibuat di Consumer Electronics Show (CES) 2020 di Las Vegas, Amerika Serikat, ini bakal melihat Hyundai memproduksi dan menyebarkan kendaraan terbang.
Sedangkan Uber, akan menyediakan layanan dukung wilayah udara, koneksi ke transportasi darat, dan mendapatkan pelanggan melalui jaringan share aerial ride.
Advertisement
"Visi kami tentang Urban Air Mobility akan mengubah konsep transportasi perkotaan," ujar Wakil Presiden Eksekutif dan kepala Divisi Hyundai Urban Air Mobility (UAM), Jaiwon Shin.
"Kami mengharapkan UAM untuk menghidupkan kembali komunitas perkotaan, dan menyediakan lebih banyak waktu berkualitas bagi masyarakat. Kami yakin bahwa Uber adalah mitra yang tepat untuk membuat produk inovatif ini tersedia sebanyak mungkin untuk pelanggan," tegasnya.
Hyundai sendiri telah mengembangkan kendaraan udara pribadi (PAV), dengan Uber Elevate yang dijuluki S-A1. Model ini menggunakan proses desain inovatif untuk mengoptimalkan lepas landas, dan mendarat vertikal .
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Daya jelajah
S-A1, saat ini dipajang di CES, semuanya elektrik dan telah dirancang untuk kecepatan jelajah hingga 180 mph (290 km / jam) dengan ketinggian jelajah 1.000-2.000 kaki (300-600 meter) dan bagus untuk jarak hingga 60 mil (96 km).
Kendaraan ini, awalnya hendak diuji coba manusia. Namun, dalam pengembangannya semua menjadi otonom alias tanpa sopir.
Kendaraan ini dirancang untuk mampu menampung empat penumpang, dan memiki banyak rotor kecil dalam upaya untuk mengurangi kebisingan seperti helikopter.
Advertisement