Paku Menancap di Ban Tubeless, Tambal atau Biarkan Saja?

Ban tubeless mampu bertahan sekitar 1-2 hari karena meminimalisir angin yang keluar. Namun, bukan berarti paku yang menancap dibiarkan saja.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2020, 06:01 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2020, 06:01 WIB
Ban
Ilustrasi ban mobil kempis (Autoevolution)

Liputan6.com, Jakarta - Ban tubeless memiliki keunggulan tersendiri dibanding ban biasa. Salah satunya adalah ban tak langsung kempis jika paku menancap. Paku memang menjadi musuh utama pengguna jalan, terutama di kota-kota besar. 

Ban tubeless mampu bertahan sekitar 1-2 hari karena meminimalisir angin yang keluar. Namun, bukan berarti paku yang menancap dibiarkan saja.

“Banyak orang yang males mencabut paku di ban tubeless-nya. Misalnya ban aslinya luka nih bocor, seharusnya setelahnya jika ketemu toko atau bengkel terdekat. Banyak orang berpikir selagi tidak ada masalah terus saja dipakai kendaraannya. Padahal ini sangat berbahaya,” ungkap Bambang Hermanuhadi, selaku Manager Training PT Sumi Rubber Indonesia.

“Selama baut atau paku itu tidak dipindahkan, tidak digunakan, tidak dicabut, itu dikhawatirkan nyangkut ke batu ke lobang jadi copot. Anginnya bisa hilang mendadak, bannya melintir gak bisa dikontrol akhirnya terguling. Kalau sudah tau ada benda tajam, harus secepatnya dicabut terus tambal. “ tambahnya.

Menurut Bambang, dengan adanya kebocoran pada ban karena paku, hal tersebut bisa menjadi jalur bagi air masuk ke dalam kawat pada bagian telapak ban. Kawat tersebut akan mengandung uap air lalu berkarat.

Penulis: Gilang Seftian

 

Mengenal Tanda-Tanda Ban Mobil Wajib Diganti

Ban merupakan salah satu komponen terpenting dalam kendaraan. Keberadaannya sangat berpengaruh terhadap pengendalian mobil. Namun, masih saja ada yang mengabaikan perawatan ban, termasuk kapan waktu yang tepat untuk menggantinya.

Padahal mengganti ban sangat penting mengingat ban selalu bergesekan dengan jalanan yang bermacam-macam. Jika kondisi ban sudah rusak dan tidak segera diganti, ini akan berakibat fatal dan membahayakan baik bagi kendaran maupun pengendara itu sendiri.

Meski memang tidak ada parameter waktu mengenai kapan harus mengganti ban, yang pasti ban harus diganti jika sudah waktunya. Ini bisa dilihat dari seberapa sering digunakan, jarak tempuh, kilometer, dan juga kondisi jalan yang dilewati.

“Waktu bukan menjadi patokan untuk mengganti ban, karena parameternya berbeda-beda. Untuk pengendara yang jarang menggunakan kendaraanya bisa 5-6 tahun harus ganti, sedangkan untuk yang sering bisa seminggu sekali pemakaian, sekitar 2 tahun sudah harus diganti. “Ujar Bambang Hermanuhadi, selaku Manager Training PT Sumi Rubber Indonesia (SRI).

Kapan mengganti ban juga bisa dilihat dari jarak tempuh mobil itu sendiri. Usia ban juga harus diperhatikan. Jika kondisi ban tetap bagus seperti baru namun pemakaian sudah berlangsung selama 6 tahun lebih maka sudah harus diganti. Kondisi jalanan yang dilewati pun akan mempengaruhi fleksibelitas suatu ban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya