Dampak Pandemi, Triumph PHK Ratusan Karyawan di Seluruh Dunia

Triumph Motorcycles secara resmi merumahkan 400 pekerjanya di seluruh dunia. Dari angka tersebut 240 orang diketahui bekerja di Inggris. Penurunan penjualan akibat pandemi menjadi faktor utamanya.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 02 Jun 2020, 19:20 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 19:20 WIB
Motor Triumph
Suasana pabrik Sepeda Motor Triumph di Hinckley, Inggris (2/10). Pada tahun 1902 Triumph berkembang memproduksi sepeda motor pertama, Triumph 1. (AFP Photo/Oli Scarff)

Liputan6.com, Jakarta - Triumph Motorcycles secara resmi merumahkan 400 pekerjanya di seluruh dunia. Dari angka tersebut 240 orang diketahui bekerja di Inggris. Penurunan penjualan akibat Pandemi menjadi faktor utamanya.

Dalam sebuah pernyataan, Triumph menegaskan, permintaan motor secara global mengalami penurunan sangat signifikan. Untuk melindungi bisnis jangka panjang, pabrikan harus mengambil keputusan.

"Ini adalah masa yang menantang bagi semua orang dan perusahaan. Tidak ada bisnis yang bisa mengantisipasi skala krisis Corona virus dan konsekuensi ekonominya," kata Triumph Motorcycles Chief Executive, Nick Bloor dilansir Car and Bike.

Selama tiga bulan terakhir, penjualan sepeda di atas 500cc mengalami penurunan 40 hingga 65 persen di Prancis, Italia, Jerman, Amerika Serikat dan Inggris.

Menjadi produsen sepeda motor terbesar di Inggris, Triumph memiliki 2.000 pekerja di negara tersebut. Memiliki anak perusahaan di 14 negara, tak diketahui secara rinci wilayah mana saja yang terkena dampak PHK.


Mampu Produksi 65 Ribu Kendaraan

"Ini bukan keputusan mudah untuk dibuat, terutama ketika mata pencaharian individu dipengaruhi. Namun sangat disayangkan dampak Covid-19 mengharuskan kami melindungi kesehatan jangka panjang dan kesuksesan merek dan bisnis Triumph," ujar Nick Bloor.

Khusus pasar Inggris, Triumph mampu melakukan produksi 6.000 hingga 7.000 unit kendaraan dari 65.000 unit secara global setiap tahunnya.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya