Ketahui Arti Microsleep dan Cara Mencegahnya

Mengantuk saat berkendara merupakan tanda pengemudi harus segera mencari lokasi istirahat yang aman dan nyaman. Lebih sering dialami pengemudi jarak jauh, fenomena ini biasanya disebut microsleep.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 23 Agu 2020, 14:11 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2020, 14:11 WIB
Mengantuk saat menyetir (iStock)
Menempuh perjalanan mudik yang panjang membuat para pemudik berisiko mengalami microsleep yang bisa mengancam nyawa. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Mengantuk saat berkendara merupakan tanda pengemudi harus segera mencari lokasi istirahat yang aman dan nyaman. Lebih sering dialami pengemudi jarak jauh, fenomena ini biasanya disebut microsleep.

Sangat berbahaya, jika microsleep terjadi, pengemudi bisa saja kehilangan kendali dan mobil berbelok secara tiba – tiba. Hal ini tentu menjadi salah satu penyebab kecelakaan.

Seperti dilansir Garda Oto, Minggu (22/8/2020), microsleep merupakan sebuah keadaan atau kondisi di mana seorang pengendara tiba-tiba tertidur selama kurang lebih satu sampai 30 detik.

Kondisi ini biasanya terjadi karena pengemudi kurang beristirahat, kelelahan, dan efek mengantuk setelah minum obat. Saat microsleep, pengendara umumnya berada di posisi menginjak kopling dan gas. Karena itu, laju kendaraan biasanya tak mengalami perubahan.

Terdapat beberapa tanda sebelum fenomena ini terjadi, seperti salah menyalakan lampu sein, sulit memposisikan kendaraan di jalur yang tepat, serta kesulitan dalam mengatur kecepatan laju kendaraan.

Walaupun microsleep tak bisa dipastikan, kapan akan datang, bukan berarti pengemudi tak bisa mencegahnya. Pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya microsleep sendiri sebenarnya tidak terlepas dari pentingnya menjaga pola hidup sehat.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa cara untuk mencegah microsleep yang perlu Anda ketahui:

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Istirahat yang Cukup

Cara pertama yang harus dilakukan ialah mengatur jadwal tidur. Dengan istirahat yang cukup, tubuh akan menjadi lebih bertenaga serta terhindar dari rasa kantuk dan lelah berlebihan. Waktu tidur yang paling disarankan ialah enam hingga delapan jam di malam hari.

Melakukan Peregangan Tubuh

Jika melakukan perjalanan jauh, badan akan terasa kaku dan pegal. Kondisi ini tentu sangat berbahaya dan dapat memicu terjadinya microsleep, karena itulah pengemudi perlu melakukan peregangan sejenak agar rasa pegal dan kaku bisa berkurang.

Setelah tubuh kembali segar, pengemudi bisa melanjutkan perjalanan. Tak memakan waktu lama, perenggangan bisa dilakukan sepuluh sampai lima belas menit.

Makan dan Minum yang Cukup

Membutuhkan energi dan konsntrasi penuh saat berkendara, itulah mengapa makan makanan yang bergizi dan minum air putih perlu dilakukan. Harus mengandung karbohidrat dan minum air putih, pengemudi harus menjaga tubuh tetap berenergi dan selalu berkonsentrasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya