Jangan Tahunya Cuma Ngerem, Mengetahui Kondisi Sistem Pengereman Juga Penting

Sistem pengereman merupakan salah satu bagian penting pada kendaraan bermotor. Berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan, maka komponen ini harus dalam kondisi prima saat kendaraan digunakan.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 24 Sep 2020, 17:34 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2020, 17:34 WIB
Rem
Ilustrasi penggantian kampas rem sepeda motor. (DAM)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pengereman merupakan salah satu bagian penting pada kendaraan bermotor. Berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan, maka komponen ini harus dalam kondisi prima saat kendaraan digunakan.

Sistem pengereman sendiri terdiri dari dua jenis, yakni tromol dan cakram. Selain perlu memahami cara mengoperasikan sistem pengereman yang baik, pengendara juga wajib mengetahui cara merawatnya.

Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan secara berkala setiap 4.000 KM. Selanjutnya periksa keausan kampas rem terhadap batas servis melalui indikatornya, dan terakhir selalu gunakan spare part original.

“Bagi sepeda motor yang sudah menggunakan jenis rem Cakram, perawatan juga bisa dilakukan dengan membersihkan piringan cakran sampai ke bagian lubang anginnya,” terang Ade Rohman, Technical Service Sub Department Head PT Daya Adicipta Motora (DAM) dalam keterangan resminya.

Kemudian, untuk pemeriksaan rem jenis tromol dapat dilakukan mulai dari mengecek keausan rem tromol, pemeriksaan jarak main bebas tuas rem untuk rem depan 10-22mm, rem belakang matic 10-22mm, cub & sport 20-30mm.

Lalu setel jarak main bebas rem apabila tidak standar dapat memutar mur penyetel pada bagian ujung kabel rem, dan terakhir periksa lampu switch rem.

 

Memeriksa Rem Cakram

Untuk rem cakram, pemeriksaan terbagi ke dalam 2 bagian yaitu cari kerja rem hidraulik dan pemeriksaan jika adanya udara palsu di sistem rem hidrolik.

Untuk pemeriksaan cara kerja rem hidraulik dapat dilakukan dengan langkah awal memposisikan motor pada standar tengah.

Selanjutnya periksa kelancaran putaran roda dua saat tuas rem bebas, jika bisa berputar lancar maka dapat dikatakan normal. Kemudian tekan dan lepaskan tuas rem beberapa kali, putar kembali roda harus berputar lancar.

"Ulangi langkah-langkah tersebut untuk memastikan rem bekerja dengan normal," ujar Ade.

 

Udara Palsu

Apabila saat pemeriksaan adanya udara palsu pada sistem rem hidrolik maka hal pertama adalah menekan dan menahan tuas rem, dikatakan normal jika tuas rem terasa ada tekanan yang kuat.

Namun jika ada udara palsu terasa tidak ada tekanan atau kosong, maka disarankan mengganti minyak rem dengan yang baru dan lalukan pemerikaan adanya kebocoran pada sistem rem hidrolik.

"Pada dasarnya sistem pengereman tipe tromol dan cakram dilengkapi dengan indicator keausan, jika indikator sudah sejajar atau menipis dengan batas maksimal keausannya maka harus segera melakukan penggantian kampas rem," tutup Ade.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya