Liputan6.com, Jakarta - Mobil-mobil keluaran dulu biasanya mengadopsi konfigurasi penggerak mesin depan dan roda penggerak belakang (front engine, rear wheel drive). Memasuki tahun 1980-an, konfigurasi gerak roda depan atau FF (front engine, front wheel drive) mulai populer.
Dikutip dari Hyundai Indonesia, ada beberapa alasan roda penggerak depan menjadi favorit. Pertama, kendaraan FF ini dianggap lebih efisien karena ketika mesin menggerakkan roda, tenaga tersebut harus disalurkan melalui as.
Advertisement
Pada mobil gerak roda belakang, as tersebut panjang sehingga membuang lebih banyak tenaga. Pada mobil mesin depan gerak depan, as tersebut sangatlah pendek sehingga tidak membuang banyak tenaga.
Kedua, mobil berkonfigurasi FF sangat kompak, tidak memerlukan ruang tambahan untuk penempatan as maupun girboks. Jadi, mesin dan transmisi semua terletak di balik kap mesin. Kelebihan utamanya adalah kabin penumpang. Tidak ada gundukan pada lantai yang biasa merampas ruang.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih Ringan
Selain itu, karena as yang pendek dan komponen yang kompak, maka konfigurasi FF lebih ringan dibandingkan konfigurasi mesin lainnya. Karena lebih ringan, maka performa dan keiritan bahan bakar dapat dimaksimalkan.
Tak hanya untuk kenyamanan penumpang, konfigurasi FF juga lebih aman dan lebih mudah dikendalikan, terutama saat hujan atau kondisi licin lainnya. Hal ini terjadi karena seluruh komponen yang berada di depan benar-benar menekan ban depan sehingga mendapatkan cengkeraman yang lebih baik.
Sumber: Dream.co.id
Advertisement
Cinta Lingkungan, Anak-Anak Lebih Tertarik Mobil Listrik
Banyak pihak yang percaya bahwa mobil listrik merupakan transportasi masa depan. Namun, saat ini memang populasinya tidak sebanyak mobil bensin.
Para konsumen hingga saat ini lebih tertarik dengan kendaraan-kendaraan konvensional. Namun terkait hal itu, ternyata ada fakta menarik di baliknya.
Siapa sangka, generasi Z sudah tertarik dengan mobil listrik. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Peugeot.
Melansir Zing, survei tersebut dilakukan kepada 1.250 anak-anak berusia 7 tahun sampai 12 tahun di Inggris. Orang tua mereka pun turut berpartisipasi dalam survei tersebut.
Hasil Survei
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak berkeinginan agar orang tuanya membeli mobil listrik. Hal ini supaya orang tuanya turut ambil bagian dalam menjaga lingkungan. Secara spesifik, sebanyak 54,8% responden ingin orang tuanya lebih sadar lingkungan.
Kemudian ada 67,8% anak-anak yang berkeinginan membeli mobil hybrid atau listrik untuk kendaraan di masa depannya.
Kelestarian Alam
Hasil survei tersebut pun cukup menyenangkan. Pasalnya generasi berikutnya telah sadar akan kerusakan lingkungan dan ingin ambil bagian dalam kelestarian alam.
"Sangat menyenangkan melihat pembeli mobil di generasi berikutnya tertarik pada mobil hybrid dan listrik dan memahami efek positif dari hal ini. Hijau berarti lingkungan," kata David Peel, CEO Peugeot Inggirs.
Sumber: Otosia.com Â
Â
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Advertisement