Liputan6.com, Jakarta - Rumor terlahirnya kembali mesin rotary dari Mazda sudah menjadi rumor yang beredar di kalangan pencinta Mazda. Akhirnya Mazda akan memproduksi kembali mesin rotary yang dulunya tenar lewat mobil sport RX-7.
Mesin rotary kembali diproduksi oleh Mazda bersamaan dengan debut mobil elektrifikasi pertama mereka. Mesin rotary pada MX-30 akan difungsikan sebagai perangkat range extender.
Baca Juga
Berita ini disampaikan oleh Jeff Guyton selaku presiden operasional Mazda Amerika Utara. Awalnya, MX-30 hanya diproduksi untuk masuk ke pasar Jepang dan Eropa saja. Namun, di Amerika MX-30 akan menjadi mobil dengan teknologi hybrid seri. “Untuk pasar A.S., range extender akan lebih cocok,” kata Guyton dilansir The Detroit Bureau.
Advertisement
Mazda kemudian lebih lanjut menyampaikan bahwa MX-30 akan tersedia dalam dua pilihan varian, yaitu full electric dan plug-in hybrid.
“Mazda berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pengalaman berkendara yang menggugah. Dengan pemikiran tersebut, kami dapat mengonfirmasi bahwa kami akan membawa kendaraan listrik pertama kami, MX-30, ke pasar AS. Kendaraan ini akan tersedia sebagai model listrik penuh dan seri plug-in hybrid, yang dilengkapi mesin rotary. Informasi tambahan tentang ketersediaan akan dirilis pada waktu yang tepat,” tulis keterangan resmi Mazda.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Penerus MX-5
Meski sama-sama memakai moniker MX, namun MX-30 bukanlah model penerus untuk MX-5 yang ikonik sebagai roadster. MX-30 justru merupakan wujud lain dari platform yang dimiliki oleh Mazda3 dan CX-30, dengan bentuk yang lebih tegap. Elemen desain unik yang diadopsi MX-30 dari model lama Mazda, adalah pintu suicide di belakang, seperti milik RX-8.
Teknologi motor listrik pertama dari Mazda ini klaimnya sanggup menempuh perjalanan sampai sejauh 199,5 kilometer, menurut pengujian WLTP Eropa. Angka tersebut menjadi alasan mengapa MX-30 masih membutuhkan dukungan range extender, untuk meningkatkan daya tempuhnya. Kemungkinan, setelah mendapat suntikan daya dari rotary, daya tempuhnya akan meningkat dua kali lipat.
Advertisement
Sejak 2013
Pemanfaatan mesin rotary sebenarnya sudah menjadi studi Mazda sejak tahun 2013, di mana saat itu sejumlah unit Mazda2 diubah menjadi elektrik dengan range extender roatry. Mesin rotary dianggap cocok untuk dipakai ke mobil listrik, karena minimnya getaran saat beroperasi. Pada prototipe Mazda2 EV, paket mesin rotary, generator, dan tangki bensin 98 liter muat tersimpan di bawah bagasi.
Selain itu, di Jepang Mazda juga memasarkan MX-30 dengan skema mild-hybrid, yang mengandalkan mesin SkyActiv-G 2,0 liter bawaan Mazda3. Sementara di Eropa, Mazda hanya memasarkan MX-30 sebagai EV murni bertenaga listrik. Namun sejauh ini belum ada rencana untuk memperluas pasar MX-30 ke negara dan benua lain.
Sumber: Carvaganza.com
Infografis Protokol Kesehatan Vaksin Terbaik
Advertisement