Liputan6.com, Jakarta - Meski diklaim bebas emisi, masih ada anggapan bahwa kendaraan listrik tidak lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan kendaraan yang punya pembakaran internal (internal combustion engine/ICE). Studi terbaru ini mematahkan anggapan tersebut.
Dikutip dari The Verge, Dewan Internasional untuk Transportasi Bersih (ICCT) melakukan studi untuk meneliti siklus kendaraan sampai tidak menghasilkan emisi. Hasilnya, emisi sepanjang masa kendaraan listrik masih lebih baik daripada yang menggunakan pembakaran internal.
“ Dikatakan bahwa kendaraan listrik tidak jauh lebih baik jika memperhitungkan produksi listrik dan baterai. Kami ingin melihat apakah argumen ini benar,” kata peneliti di kelompok riset ICCT, Georg Bieker.
Advertisement
Riset ini mempelajari emisi dari kendaraan listrik menengah pada tahun 2021 dan tetap beroperasi di jalan selama 18 tahun ke depan. Lokasinya ada di India, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Eropa. Negara-negara ini memegang 70 persen dari penjualan mobil baru global. Studi itu juga mempelajari teknologi mesin yang efisien dan metode produksi yang lebih baik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bagaimana Hasilnya?
Laporan ini memperkirakan emisi sepanjang masa kendaraan listirk di Eropa 66-69 persen lebih rendah dan Amerika Serikat 60-68 persen daripada kendaraan yang boros bahan bakar. Di Tiongkok yang masih menggunakan batubara sebagai pembangkit listrik, emisi mobil listriknya. Sementara itu, di India, diperkirakan emisi kendaraan listrik 19-34 persen lebih rendah daripada kendaraan konvensional.
Bieker menambahkan mendaur ulang baterai kendaraan listrik bisa menurunkan intensitas karbon. Dia mengharapkan temuannya bisa membantu pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan yang lebih tepat tentang masa depan transportasi.
Bieker juga mendesak agar kendaraan dengan pembakaran internal dihentikan beroperasi. Tujuannya agar gas rumah kaca bisa dikurangi.
“ Ini adalah temuan global. Oleh karena itu, kita perlu menghentikan mobil bermesin pembakaran,” kata dia.
Sumber: Dream.co.id
Advertisement