Liputan6.com, Jakarta Ekspor sepeda motor yang dilakukan PT Astra Honda Motor (AHM) pada 2021 naik 30 persen dibanding 2020. Tercatat hampir 1 juta sepeda motor diekspor PT AHM di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Direktur Pemasaran PT AHM Thomas Wijaya, ekspor sepeda motor Honda tersebut terdiri CBU (Completely Built Up) atau sepeda motor utuh dan sepeda motor dalam keadaan terurai atau Completery Knock Down (CKD).
"Tepatnya kami mengekspor sepeda motor CBU sekitar 400 ribu unit dan 500 ribu set sepeda motor CKD," katanya dalam pertemuan dengan media secara virtual, ditulis Jumat (21/1/2022).
Advertisement
Ekspor sepeda motor CBU tersebut tumbuh 36 persen dibanding 2020, dan ekspor CKD tumbuh 25 persen dibanding sebelumnya, dengan negara tujuan ekspor utama ke negara di kawasan ASEAN, Asia, dan beberapa negara di Amerika.
"Ini juga suatu kebanggaan kita, bahwa kualitas kita secara global dan competitiveness kita diakui secara global," ujar Thomas.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tantangan Pandemi
Ia mengakui adanya tantangan ekspor selama pandemi COVID-19 yang menyebabkan ketidakpastian, karena beberapa negara di kawasan ASEAN seperti Vietnam, Filipina, Thailand, dan beberapa negara lain mengalami lockdown.
"Kami terus memonitoring vaksin, terutama di negara-negara ASEAN seperti Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia, yang dalam beberapa bulan ini kondisi COVID mereka juga cukup meningkat trennya, bahkan beberapa negara melampau waktu kasus Delta," katanya.
Namun Thomas menegaskan tantangan dampak COVID-19 tersebut tidak membuat pihaknya khawatir, karena bisnis ekspor merupakan bisnis jangka panjang. "Untuk volume kita harus melihat pasar yang ada, tinggal lihat sustainability kita seperti apa ke depan, bagaimana membangun pasar ekspor untuk sustain ke depan."
AHM, lanjut Thomas seperti dilansir Antara, telah mempersiapkan produksi dan pasar ekspor sejak 2015-2016 dan merealisasikan ekspor mulai 2017. Meski ada COVID, kepercayaan global pada produk yang diproduksi di Indonesia jangan sampai hilang.
"Upayanya bagaimana model dan teknologi (sepeda motor) harus benar-benar sesuai dan memuaskan konsumen di sana (pasar ekspor), serta kompetitif, dan menjadi pilihan konsumen di negara tujuan ekspor," Thomas memungkasi.
Advertisement