Liputan6.com, Jakarta - BMW terpaksa menarik kembali sebanyak 11.180 unit model iX dari pasaran karena tersangkut masalah malfungsi pada fitur Cruise Control. Ini melanjutkan recall yang sebelumnya mereka lakukan, namun pada saat itu permasalahan yang mereka hadapi adalah kerusakan unit kontrol air bag.
Terkait recall BMW yang kali ini, hal tersebut telah diumumkan secara resmi melalui laporan yang disampaikan oleh US National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Mereka menyebutkan bahwa model yang terdampak adalah BMW iX xDrive50 dan iX M60 yang diproduksi mulai dari 18 Oktober 2021 sampai 31 Mei 2023.
Adapun penarikan tersebut disebabkan karena sistem cruise control pada SUV listrik ini dapat tiba-tiba aktif sehingga membuat pengemudi mengalami kepanikan.
Advertisement
Meskipun untuk menonaktifkan fitur tersebut pengemudi cukup menginjak pedal rem atau menekan tombol cancel pada lingkar kemudi, tetapi hal tersebut dirasa tidak mungkin dilakukan ketika pengemudi dalam keadaan panik.
Adapun terkait fitur cruise control yang tiba-tiba aktif tersebut, disebabkan karena tata letak tombolnya begitu dekat dengan jari pengemudi.
Sehingga, hal tersebut sangat sensitif dan menyebabkan fitur ini langsung aktif tanpa keinginan dari pengemudi.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan pelayanan atas kepuasan konsumen, maka prinsipal akan melakukan perbaikan secara gratis terkait masalah yang dialami. Nantinya, BMW akan mengirimkan surat kepada seluruh konsumen dimulai pada 28 Juli 2023.
Mode fitur cruise control ini adalah sebuah teknologi semi autonomous yang memudahkan pengemudi kendaraan untuk menjaga kecepatan secara konstan, biasanya fitur ini diaktifkan saat di jalan bebas hambatan untuk mengurangi kelelahan dalam menekan pedal gas secara terus menerus.
Setelah Yaris Cross, Toyota Indonesia Bakal Produksi Veloz Hybrid?
Wacana terkait kehadiran Toyota Veloz hybrid di Indonesia masih simpang-siur. Jenama asal Jepang tersebut belum bersedia untuk memberikan informasi detail terkait model ramah lingkungannya tersebut.
Meskipun begitu, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah beberapa kali melempar kode terkait produksi dari Veloz hybrid ini.
Dijelaskan Bob Azam, Direktur Operasional PT. TMMIN, memang setelah kehadiran Toyota Yaris Cross, teknologi hybrid sudah semakin dekat dengan segmen menengah ke bawah atau middle low segment.
"Dengan adanya Yaris Cross ini, hybrid mulai masuk ke segmen middle. Selama ini kan di segmen yang mewah terus," jelas Bob, saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Lanjut Bob, teknologi hybrid ini, memang diharapkan bisa menjangkau di semua segmen. Pasalnya, dengan menggunakan perpaduan antara mesin bensin dan teknologi elektrifikasi ini, mampu menghasilkan emisi yang cukup rendah, serta konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
"Kita berharap mencapai semua segmen (hybrid), dengan cara itu, konsumen yang ada di middle low bisa menikmati insentif," tegasnya.
Sementara itu, sebelumnya, Bob juga menyampaikan, jika rencana perluasan model elektrifikasi di Tanah Air ini termasuk ke dalam investasi yang digelontorkan Toyota Motor Corp (TMC) sebesar Rp 27 triliun.
Advertisement