Liputan6.com, Jakarta - Ford Motor kembali berencana untuk mempersiapkan babak baru pemutusan hubungan kerja (PHK) di Amerika Serikat.
Dilansir US News, Minggu (23/6/20230, pabrikan asal Negeri Paman Sam ini, pada Maret 2022 lalu, telah mengumumkan rencana untuk mengurangi biaya struktural hingga USD 3 miliar atau setara Rp 45 triliun pada unit kendaraan bertenaga gasnya.
Baca Juga
Lalu, pada Agustus 2022, Ford mengatakan akan memangkas total 3.000 pekerja bergaji dan kontrak, sebagian besar di kawasan Amerika Utara dan India.
Advertisement
Menurut laporan Wall Street Journal, putaran baru PHK di Ford diperkirakan akan memengaruhi karyawan di divisi gas, kendaraan listrik, dan perangkat lunak pembuat mobil di Detroit, tetapi jumlah karyawan yang terkena PHK tidak dapat diketahui secara pasti.
Pihak Ford juga tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait kabar PHK tersebut.
Upaya terbaru pembuat mobil untuk merampingkan operasinya datang setelah produsen lainnya yakni Stellantis NV dan General Motors mengatakan mereka menawarkan pembelian karyawan.
Kenaikan Harga Mobil
Kenaikan harga dan permintaan yang kuat untuk kendaraan baru telah mendorong perusahaan pembuat mobil mengatasi beberapa tantangan inflasi, meskipun biaya bahan baku yang lebih tinggi masih menjadi tantangan.
Pembuat mobil di AS juga telah mencoba untuk mengendalikan biaya pada bisnis kendaraan listrik mereka yang mahal, area fokus industri karena produksi kendaraan ramah lingkungan menjadi arus utama.
Advertisement