Liputan6.com, Nizhny Novgorod - Volga merupakan merek mobil Rusia milik GAZ (Gorky Automobile Plant) yang telah mengakhiri produksi pada 2010. Namun, kini merek yang telah mati suri tersebut bangkit eksis kembali dengan melepaskan tiga mobil baru berkat juluran tangan mobil China merek Changan, yang juga merupakan mitra Mazda di China.
Menghadiri pameran industri di Nizhny Novgorod, Rusia, Volga bangun dari tidur panjangnya dengan tiga model baru yang didasari mobil Changan berbekal mesin 1,5 liter Changan JL473ZQ7 yang bertenaga 188 tenaga kuda dan torsi 300 Nm.
Basis itu menghasilkan tiga mobil baru model sedan C40, serta SUV K30 dan K40, seperti disitat dari CarNewsChina.
Advertisement
Sedan menengah Volga C40 didasarkan pada generasi kedua Changan Raeton Plus yang pertama kali dijual pada tahun 2023. Raeton Plus berukuran panjang 4.800 mm, lebar 1.820 mm, dan tinggi 1.480 mm, serta jarak sumbu roda 2.770 mm.
Volga K30 merupakan SUV ukuran compact yang didasarkan pada Changan Oshan X5 yang debut pada 2020. Mobil ini memiliki dimensi panjang 4.490 mm, lebar 1.860 mm, dan tinggi 1.580 mm, dengan jarak sumbu roda 2.710 mm.
Terakhir, Volga K40 adalah SUV menengah berbasis Changan UNI-Z yang mulai dijual tahun 2022. UNI-Z berukuran panjang 4.699 mm, lebar 1.890 mm, dan tinggi 1.660 mm, sedangkan jarak sumbu rodanya 2.795 mm.
Angka keluaran performanya saat ini tidak diketahui pasti, tetapi kemungkinan besar akan sangat mirip dengan mobil China yang menjadi basisnya.
Perubahan untuk membuat Changan menjadi Volga sebagian besar hanya terjadi pada bentuk bemper dan gril radiator, dan tentu saja penambahan lencana GAZ yang bergambar rusa.
Saat ini, belum ada detail kesepakatan seperti apa yang terjalin antara Changan dan GAZ terkait mobil Volga. Agaknya mereka dibuat berdasarkan perjanjian perizinan untuk mengambil lumayan banyak bagian-bagian mobilnya dari China.
Volga Bangkit Akibat Genderang Perang Rusia ke Ukraina
Setelah invasi Rusia ke Ukraina, produsen Barat berbondong meninggalkan pasar Rusia, menyisakan merek-merek China di 10 besar terlaris, dengan satu jenama lokal, Lada.
Oleh sebabnya, Rusia mengumumkan rencana untuk melanjutkan produksi jenama mobil lokal yang tak lagi beroperasi untuk mencoba membendung impor.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia saat itu, Denis Manturov, mengumumkan pada tahun 2023 bahwa GAZ akan melanjutkan produksi Volga, yang baru akan secara utuh berproduksi pada tahun 2025.
Pada saat kebangkitan Volga dipertontonkan di pameran pada Mei ini, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin dan menteri pemerintah lainnya menjenguk mobil-mobil tersebut dan mengajukan pertanyaan tentang asal usulnya.
Ia diberi tahu bahwa banyak suku cadang mobil yang tidak dibuat di China, namun ketika ia mengetahui roda kemudinya tidak dibuat di Rusia, ia mendesak para produsen untuk meningkatkan konten lokal.
"Saya selalu ingin melihat Rusia memproduksi komponen dan desain ini sendiri, dan dapat dikatakan bahwa produksinya tidak terlalu sulit," kata Mishustin seperti terlihat dalam sebuah video di saluran Telegram pemerintah Rusia, Moscowach, tertanggal Selasa (21/5/2024).
Advertisement
Sekilas Tentang Volga dari Rusia
Volga memang tak begitu nyaring di telinga penyaksi global. Akhir karirnya pada 2010 adalah ketika perusahaan tersebut berhenti memproduksi versi modifikasi dari Chrysler Sebring yang dikenal dengan moniker Volga Siber.
Merek ini adalah bagian dari GAZ Group, konglomerat otomotif Rusia yang berkantor di Nizhny Novgorod, yang sebelumnya dikenal sebagai Gorky.
Pada saat berhenti memproduksi Volga, pabrik GAZ dikontrak untuk memproduksi Volkswagen dimulai dari 2011, seperti dikutip dari laman GAZ Museum.
Volga adalah merek yang pertama kali dibuat pada 1956 yang awalnya memproduksi mobil berukuran besar untuk menyediakan transportasi bagi nomenklatura sekelompok birokrat di Uni Soviet dan juga taksi. Kemudian setelah beriringan waktu, mobil-mobil penumpang untuk pasar umum diproduksi.