Liputan6.com, Jakarta - Sejauh ini, Great Wall Motor (GWM) menerapkan strategi yang berbeda dibanding merek-merek Tiongkok lainnya yang baru menjalankan bisnisnya di Indonesia. Bukan menghadirkan produk mobil listrik, tapi mereka lebih memilih model hybrid untuk diniagakan.
Constantinus Herlijoso, General Manager GWM Indonesia menyebutkan, tawaran kemudahan pemerintah lewat regulasi dan insentif terhadap mobil listrik memang menarik, namun GWM masih melihat ada beberapa alasan teknis untuk menahan diri menawarkan model BEV di Indonesia.
Baca Juga
"Secara teknis banyak yang perlu dipertimbangkan karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Sepintas oke, namun tidak mudah untuk dijalankan," ucap Herlijoso di konferensi pers, Rabu (10/7/2024).
Advertisement
Herlijoso menjelaskan, peraturan produksi mobil listrik masih terhitung rumit dan dipandang belum memiliki regulasi yang jelas. Kemudian soal suplai baterai juga jadi pertimbangan.
"Di China suplai baterai untuk mobil listrik sangat berlimpah. Beda dengan di Indonesia yang baru hanya satu yang benar-benar beroperasi. Sisanya hanya komitmen untuk menyuplai," ucap Herlijoso.
GWM kemudian memulai langkah produksi dalam negeri lewat model Haval Jolion HEV. Model ini dinobatkan menjadi model pertama GWM yang akan diproduksi di fasilitas Inchcape di Wanaherang, Bogor.
Sebagai info, fasilitas ini sudah lama digunakan produsen Mercedes-Benz yang saat ini manajemennya dipegang juga oleh Inchcape.
Rencananya, produksi Haval Jolion HEV akan dimulai Agustus mendatang setalah model ini diluncurkan resmi di pameran GIIAS 2024. Pihak GWM akan meningkatkan utilitas pabrik di Wanaherang sehingga tidak mengganggu operasional manufaktur merek lain.
"Wanaherang punya kapasitas yang besar dan ada beberapa area yang masih belum digunakan dengan maksimal. Disitu kita mau buat. Jadi tidak dibuat di jalur produksi Mercedes-Benz, tapi kita buat baru. Jadi ini nilai tambah, tambah kapasitas produksi," ungkap Herlijoso.
Bahkan setelah Haval Jolion HEV, GWM juga berencana memasukkan model Haval H6 HEV untuk dirakit di dalam negeri. Kemungkinan tahun depan, sebab kedua model dikatakan memiliki kesamaan komponen.
Awalnya memang punya strategi memasukkan Haval H6 dalam bentuk CBU dulu sembari kita siapkan assembly-nya. Tapi ada pertimbangan lain sehigga Jolion duluan. Nanti di tahun depan, mudah-mudahan kita bisa rakit Haval H6," ucap Herlijoso.
Ini artinya GWM cukup percaya diri menawarkan teknologi hibrida di Indonesia. Selain itu, GWM telah mengungkapkan mereka akan bermain di kelas mass premium untuk menggaet konsumen di Tanah Air.
Kelengkapan Lain dan Harga
Haval Jolion HEV sudah beberapa kali dibawa GWM di lantai pamerannya. Soal spesifikasi, melihat beberapa literasi di luar negeri, SUV ini menggunakan mesin 1.5L yang dipadukan dengan motor listrik.
Kombinasi mesin ini menghasilkan tenaga hingga 188 hp dan torsi maksimum 375 Nm. Motor listriknya diklaim menghasilkan tenaga hingga 154 hp dan torsi 250 Nm.
SUV yang akan bertarung dengan Corolla Cros, dan Almaz Hybrid ini juga menawarkan mode berkendara Eco, Normal, Sport, dan Snow.
Mengenai fitur keselamatan, Haval Jolion yang dijual di beberapa negara dilaporkan sudah menyertakan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang mencakup Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, Traffic Jam Assist, dan Intelligent Turning Assist.
Fitur standar seperti airbag dan downhill assist juga akan tersedia di versi Indonesia. Untuk kemudahan parkir, Jolion dilengkapi dengan sensor parkir dan kamera 360 derajat yang tampilannya dapat dilihat di layar tengah kabin.
Soal harga, kemungkinan ada di rentang Rp400 juta sampai Rp500 juta. Namun melihat strategi GWM di pasar premium mass vehicle, kemungkinan besar model ini akan di angka Rp500 jutaan.
Kita lihat saja bagaimana penempatan harga model ini setelah mendapatkan status produksi dalam negeri di GIIAS 2024.
Sumber: Oto.com
Advertisement