BYD Siap Pakai Baterai Solid-State 2027 untuk Mobil Murah 2030

BYD telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan teknologi baterai solid-state pada 2027, dengan penggunaan secara luas diproyeksikan akan dimulai pada 2030.

oleh Arief Aszhari Diperbarui 19 Feb 2025, 08:14 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 08:14 WIB
BYD Siap Pakai Baterai Solid-State 2027, untuk Mobil Murah 2030 (Carscoops)
BYD Siap Pakai Baterai Solid-State 2027, untuk Mobil Murah 2030 (Carscoops)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - BYD telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan teknologi baterai solid-state pada 2027, dengan penggunaan secara luas diproyeksikan akan dimulai pada 2030. Pengumuman ini disampaikan oleh Sun Huajun, CTO perusahaan asal China tersebut, dalam forum China All-Solid-State Battery Innovation and Development Summit.

Baterai solid-state ini diperkirakan akan menggunakan elektrolit sulfida, meskipun BYD belum mengungkapkan secara rinci tentang kepadatan energi yang ingin dicapai pada produk tersebut.

Disitat dari Carscoops, teknologi baterai solid-state ini menjanjikan efisiensi yang lebih tinggi, dan keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan baterai mobil listrik saat ini. Selain itu, merek dengan nama Build Your Dream ini berencana untuk mengintegrasikan baterai ini di kendaraan listrik kelas menengah dan atas terlebih dahulu pada 2027.

Sementara itu, penggunaan skala lebih besar untuk kendaraan dengan harga lebih terjangkau diperkirakan baru akan terjadi antara 2030 hingga 2032, seiring dengan penurunan biaya produksi.

Menurut Lian Yubo, Kepala Ilmuwan dan Kepala Insinyur Otomotif BYD, meskipun teknologi baterai solid-state menjanjikan banyak keuntungan, baterai lithium iron phosphate (LiFePO4) akan tetap dominan untuk kendaraan listrik yang lebih terjangkau dalam 15 hingga 20 tahun ke depan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya kedua jenis baterai tersebut dalam menyokong perkembangan pasar kendaraan listrik global.

Sementara itu, beberapa produsen mobil asal China lainnya, seperti Chery, juga tengah mengembangkan baterai solid-state. Pada Oktober lalu, jenama Tiongkok ini mengungkapkan telah memiliki prototipe baterai solid-state dengan kepadatan energi 400 Wh/kg, dan berencana untuk meningkatkannya menjadi 500 Wh/kg pada 2026.

Baterai ini diperkirakan akan memberikan jangkauan hingga 1.500 km dengan sekali pengisian, sebuah angka yang menjanjikan untuk kendaraan listrik masa depan.

Pengembangan Baterai Solid-State

BYD Blade Battery
BYD Blade Battery. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)... Selengkapnya

Perusahaan otomotif besar lainnya, termasuk Toyota dan Nissan, juga tidak ketinggalan dalam mengembangkan teknologi ini. Kedua merek Jepang ini telah melakukan investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan baterai solid-state, dengan rencana untuk mulai menggunakannya dalam beberapa tahun mendatang.

Dengan kemajuan yang terus berkembang, teknologi baterai solid-state diharapkan dapat menggantikan baterai litium ion yang saat ini dominan di pasar kendaraan listrik.

Keunggulan dari baterai ini meliputi pengisian daya yang lebih cepat, daya tahan yang lebih lama, dan pengurangan risiko kebakaran, yang seringkali menjadi perhatian dengan teknologi baterai yang ada saat ini.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya