Liputan6.com, Semarang - Tiga pasangan calon walikota dan wakil walikota Semarang akhirnya menyepakati besaran dana kampanye Pilkada di Kota Semarang, yakni Rp 16,6 miliar. Ketiga pasangan itu sudah mulai mempersiapkan dana dan memprediksi tak akan sampai menyentuh angka tersebut.
Pasangan nomor urut 3, Sigit Ibnugroho-Agus Sutyoso (Sibagus) disebut menyiapkan dana kampanye hingga mencapai Rp 50 miliar. Pasangan itu didukung Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar.
Baca Juga
Hal itu pun kontan ditentang 2 calon lainnya. Keduanya menganggap angka itu tidak rasional. "Barangkali karena beliau pemain baru sehingga beranggapan bahwa dana yang besar itu akan menjamin perolehan suara yang besar pula," kata seorang pengurus DPC PDIP yang mengikuti rapat itu di Semarang, Rabu (26/8/2015).
Advertisement
Namun Sigit Ibnugroho menegaskan, dana kampanyenya tidak akan mencapai angka Rp 16 miliar. Meski begitu, ia tidak mempermasalahkan besaran nomial dana kampanye karena sudah mempersiapkannya.
"Kebanyakan itu, enggak sampai segitu kalau di kami. Insyaallah itu uang tabungan saya" kata Sigit.
Sementara pasangan nomor urut 2 Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanto Rahayu (Hebat: Hendy bersama Ita) optimistis bahwa dana kampanye itu bisa disiasati. Pasangan ini disokong oleh PDIP, Demokrat, dan Nasdem.
Menurut Hendrar, berdasarkan pengalaman Pilgub dan Pileg, pihaknya memiliki ide kreatif sehingga tak harus mengeluarkan uang. Dengan kata lain kegiatan kampanye yang akan dikeluarkan bisa menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia tanpa harus melanggar aturan.
"Besar kecil itu relatif, kalau ini proses pemerataan, kita pasangan Hebat Hendi-Ita akan mengikuti regulasi tersebut. Harus ada penyesuaian dari program kerja yang sudah dirancang tim sukses. Tapi Insyaallah pengalaman kita saat Pilgub, Pilpres, dan Pileg kita bisa siasati angka," kata Hendi.
Dia menyebut saat ini pihaknya sudah menyiapkan dana kampanye. Namun untuk menyesuaikan besaran dana yang ditentukan, pihaknya akan menambahnya dari iuran sukarelawan dan simpatisan secara gotong royong.
"Ada donatur, iuran dari teman-teman fraksi. Banyak kawan-kawan, tidak hanya fraksi Kota Semarang, tapi juga yang ada di Jateng dan DPR, terutama teman-teman yang selama ini membantu kita, Insyaallah. Saweran, gotong royong," jelas Hendi.
Pasangan nomor urut 1 Soemarmo Hadi S-Zuber Safawi yang diusung PKB dan PKS mengusulkan agar anggaran kampanye seminimal mungkin. Besaran dana kampanye dianggapnya tak berbanding lurus dengan edukasi politik masyarakat.
Soemarmo menegaskan, angka Rp 16 miliar itu terlalu besar untuk dana kampanye. Mantan walikota Semarang yang baru saja selesai menjalani hukuman karena korupsi itu juga mengaku tidak memiliki tabungan sebesar itu sehingga nantinya dana berasal dari iuran.
"Kalau menurut saya terlalu banyak, kalau idealnya tergantung masing-masing, sak cukupe duite (uang seadanya). Nanti sama-sama dengan Pak Zuber kami juga mengandalkan partisipasi dari kader dan relawan, apakah ada. Tapi ya, untuk itu dari kita sendiri. Kalau dari tabungan saya tidak ada segitu, bisa dilihat kan ada laporan harta kekayaan," kata Soemarmo.
Ketua KPU Kota Semarang Henry Wahyono menjelaskan, dalam rapat itu ada pasangan yang mengusulkan puluhan miliar dan ada yang di bawah Rp 16 miliar.
"Akhirnya disepakati Rp 16 miliar," kata Henry.
Kesepakatan besaran dana kampanye tersebut sudah meliputi 6 komponen yaitu untuk rapat umum, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog, pembuatan bahan kampanye, jasa manajemen dan konsultasi, dan kampanye dalam bentuk lainnya seperti jalan sehat, bazar, dan lainnya. (Ali/Sun)