3 Ribu Polisi Amankan Kampanye Pilkada Yogyakarta

Ribuan personel Polda Yogyakarta disiagakan untuk mengawal pilkada serentak 2015. Mereka disebar di tiga lokasi penyelenggaraan pilkada.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Nov 2015, 16:18 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015, 16:18 WIB
20150806-Latihan-Pengamanan-Pilkada-2015-Jakarta-Polda-Metro-Jaya
Polda Metro Jaya melakukan simulasi pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2015 di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2015). Ratusan anggota kepolisian dikerahkan dalam simulasi pengamanan pasca pemungutan suara. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiagakan 3.101 personel atau dua per tiga kekuatan guna mengawal keamanan tahapan Pilkada Yogyakarta. Kekuatan ini nantinya akan difokuskan di 3 lokasi yang akan menggelar pilkada serentak 2015.

Adapun pilkada di Yogyakarta akan digelar di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul. Namun, beberapa personel juga akan disiagakan di daerah-daerah yang berdekatan dengan tiga wilayah tersebut.

"Fokus di 3 wilayah, kita amankan semua. Patroli terpadu 9 tim," kata Wakil Kapolda Yogykarta Komisaris Besar Abdul Hasyim Gani di Yogyakarta, Senin (23/11/2015).

Kampanye terbuka perdana Pilkada Yogyakarta kemarin sempat diwarnai aksi perusakan oleh sekelompok massa. Gani menampik pihaknya kecolongan dalam mengamankan massa yang berkampanye dan berujung perusakan tersebut.

"Sebelumnya sudah antisipasi. Sekian banyak (orang) diamankan. Kita amankan di lokasi kampanye," kata Gani.

Di tempat sama, Kepala Bidang Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti mengatakan, aksi perusakan yang terjadi kemarin disebabkan partai politik pengusung tidak melayangkan izin terkait rute yang akan ditempuh selama konvoi. Menurut dia, kepolisian akan melakukan evaluasi terkait insiden Minggu (22 November 2015) kemarin.

"Harusnya memberikan informasi ke Polda supaya kami bisa melakukan pengamanan. Lalu harus tertib seperti harus mengunakan helm, tidak menggunakan knalpot blombongan, yang jelas kita tidak ingin hal ini terulang lagi," terang Anny. (Dry/Sun).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya