Liputan6.com, DIY - Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025, wartawan se-Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan komitmen menjalankan profesi secara profesional sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers 40/1999. Pemangku kebijakan berharap solidaritas pekerja media diharapkan mampu menjaga keistimewaan Yogyakarta.
Berlangsung Senin (10/2/2025), peringatan HPN 2025 dipusatkan di Bantul dan terwujud atas kerja sama antara Forum Pewarta Bantul (FPB) dan Mbah Joyo Center (MJC). Berbeda dengan tema HPN 2025 nasional, tema yang diusung ‘Menguatkan Solidaritas,Profesionalisme dan Kemandirian Wartawan Yogyakarta'.
“Kolaborasi antara FPB dan MJC ini melahirkan Forum Pewarta Peduli Daerah Istimewa Yogyakarta (FPP DIY) yang menjadi wadah penggerak kegiatan ini. Peringatan ini juga akan menjadi silaturahmi akbar seluruh wartawan se-DIY setelah lama vakum semenjak pandemi Covid-19 lima tahun lalu,” tutur Ketua FPP DIY, Djudiman.
Advertisement
Baca Juga
Sekitar 80 wartawan dari empat kabupaten/kota di Yogyakarta hadir dan bersama akan deklarasikan pernyataan terhadap ketidakprofesionalan segelintir pihak dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistik.
“Sebelumnya kami banyak mendapatkan laporan tentang adanya segelintir rekan-rekan seprofesi yang mempraktikkan cara-cara kerja jurnalistik yang menyimpang dari kode etik jurnalistik,” lanjutnya.
Melalui deklarasi ini, wartawan se-Yogyakarta dalam lima pernyataan sikapnya berkomitmen menerapkan cara-cara kerja dalam mencari dan memperoleh informasi sebagai bahan berita yang sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers 40/1999.
Dalam deklarasi itu, wartawan Yogyakarta mengutuk keras cara-cara kerja mencari, memperoleh, dan menyebarkan gagasan atau informasi yang tidak sesuai Kode Etik Jurnalistik.
“Kami wartawan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan menghadirkan peliputan yang inspiratif, tepat, akurat, dan benar demi memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Dan berjanji Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan,” isi poin-poin deklarasi yang dibacakan.
Founder Mbah Joyo Center (MJC), Sutrajaya atau akrab dipanggil Mbah Joyo menyatakan ajang silaturahmi yang digelar FPP diharapkan semakin mempererat rasa memiliki dan turut serta dalam membangun Yogyakarta.
"Diharapkan dari sini nanti kekompakan rekan-rekan wartawan dari empat kabupaten/satu kota akan semakin menguat," kata Mbah Joyo.Mbah Joyo mengaku sangat mendukung ajang silaturahmi yang dilakukan FPP DIY ini, sehingga diharapkan kegiatan yang digelar ini tidak hanya berlangsung sekali pada HPN 2025 ini, terkhusus di kabupaten bantul. Namun bisa secara kontinyu dengan kemanfaatan dan semangat yang terus berkelanjutan kedepannya.
DFPP DIY juga menyerahkan santunan bantuan sosial kepada anak yatim piatu, difabel maupun keluarga miskin yang diusulkan rekan-rekan wartawan dari empat kabupaten dan kota di DIY.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Ihsan mengajak insan pers mewujudkan situasi kamtibmas dengan pemberitaan positif yang membuat situasi kondusif. Menurutnya, peran wartawan sangat dibutuhkan dalam menjaga ‘Keistimewaan’-nya dengan menghadirkan gagasan informasi yang mendidik, menghibur serta berperan serta pada keamanan warga maupun wisatawan.
“Karena DIY sumber kehidupan utamanya pariwisata dan pendidikan. Keduanya harus didukung dengan situasi keamanan menjadi kunci. Jika keamanan terganggu, tidak kondusif tidak ada yang mau berwisata ke Yogyakarta,” terangnya.