Liputan6.com, Jakarta - Deklarasi dukungan kepada Tri Rismaharini untuk maju di Pilkada DKI 2017 kembali muncul. Namun, dari deklarasi yang sudah dilakukan untuk ke sekian kalinya itu, pendukung Risma mengaku belum berkomunikasi dengan kader PDIP yang kini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya itu.
Ketua Umum Gerak Indonesia Ade Emi Sulyuwati yang juga mengkoordinasi dukungan untuk Risma di Jakarta mengatakan, pihaknya memang belum ada pembicaraan dengan Risma. Kendati demikian, pihaknya sudah memiliki rencana untuk menemui orang nomor 1 di Surabaya itu.
Baca Juga
"Kalau menghubungi Ibu Risma belum. Tapi kalau selanjutnya, kita berencana datang ke Surabaya bertemu Ibu Risma agar mau ke Jakarta," tutur Emi di Kampung Poncol, RT 06 RW 11, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Senin (1/8/2016) malam.
Advertisement
Meski belum melakukan pembicaraan, pihaknya yakin Risma telah mengetahui banyaknya deklarasi melalui pemberitaan media terkait gerakan itu. Rencananya, pada 10 Agustus nanti pihaknya akan berkonsolidasi terkait hasil deklarasi yang sudah berjalan.
"Setelah konsolidasi itu, baru kami punya rencana menemui Ibu Risma ke Surabaya," jelas Emi.
Dia pun optimis Risma akan menanggapi baik dukungan masyarakat Jakarta kepadanya. Terlebih, kegiatan yang dilakukan itu dapat membuat PDIP merekomendasikan Risma untuk maju di Pilkada 2017.
"Ibu Risma kader partai yang baik. Ketika dia diberi tugas oleh partai, dia menjalankan dengan baik. Kita mendorong PDIP untuk memberikan rekomendasinya ke Ibu Risma," jelas dia.
Deklarasi Terus Berlanjut
Sejauh ini, lanjut Emi, sudah 16 kali pihaknya mendeklarasikan dukungan untuk Risma di berbagai tempat di Jakarta. Deklarasi seperti di Jatinegara Ilir, masih akan dilanjutkan ke kampung lainnya, seperti di Pondok Labu, Jakarta Selatan, akhir pekan ini.
Acara deklarasi dukungan untuk Risma di Kampung Poncol pada Senin malam diikuti sekitar 20-an warga. Mereka terdiri dari sejumlah orang tua, remaja, dan anak-anak yang merupakan warga RT 06 RW 11 Kampung Poncol. Warga RT 06 sendiri tercatat memiliki 57 KK, dengan jumlah penduduk sekitar 200 jiwa.
Di lokasi acara terpampang spanduk bertuliskan nada penolakan terhadap sang Gubernur DKI Jakarta Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Spanduk tersebut bertuliskan "Ahok Tukang Gusur Rakyat. Jokowi Jangan Dukung Musuh Rakyat".
Emi mengatakan, gerakan dukungan kepada Risma muncul karena melihat gaya kepemimpinan Gubernur Basuki Thahaja Purnama atau Ahok yang dinilai tidak pro rakyat dan kasar.
"Jakarta nggak cukup pemimpin yang tegas dan bersih. Tegas tapi menghina buat apa? Kita mau pemimpin yang tidak berjarak dan mau diajak dialog. Santun, tegas, dekat dengan rakyat, merangkul, itu ada di sosok Ibu Risma," tutur Emi.