Ruhut: Tak Peduli Demo Bernuansa SARA, Ahok -Djarot Pilih Kerja

Ruhut menilai daripada terpengaruh unjuk rasa bernuansa SARA, Ahok- Djarot memilih fokus menjalankan tugas di pemerintahan

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Okt 2016, 02:05 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 02:05 WIB
Ruhut Sitompul_20140403
Ruhut Sitompul (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul memprediksi Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang akan berlangsung dalam dua putaran. Dan ia meyakini, pasangan Ahok-Djarot dan Anies- Sandiaga Uno yang akan lolos di putaran kedua.  

"Sekarang ini yang lagi saling ngotot kan antara Anies dan Agus. Mereka saling bersaing untuk menjatuhkan Ahok - Djarot, supaya salah satu dari mereka bisa bersama kami masuk ke putaran kedua," ujar Ruhut yang menjadi juru bicara Timses Ahok - Djarot, Senin, 17 Oktober 2016.

"Memang kalau pada akhirnya Pilkada DKI Jakarta ini harus dua putaran,  berdasarkan data hasil poling yang paling jelek sekalipun, Ahok - Djarot itu kan tetap dapat menang di putaran kedua. Jadi kami gak khawatir," lanjut Ruhut.

Karena itu, menurut Ruhut, dari pada menanggapi dan terpengaruh unjuk rasa bernuansa SARA, Ahok- Djarot memilih fokus menjalankan fungsi dan tugas mereka masing-masing di pemerintahan sebelum diharuskan memasuki masa cuti.

Dengan melakukan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, maka masyarakat akan melihat hasil kerja keduanya.

"Karena itu kami tidak akan menanggapi aksi-aksi demo berbau SARA itu. Kalau kami turun, lebih membuat aksi simpatik saja dengan hasil karya nyata dari Ahok - Djarot," tegas Ruhut.

Ruhut juga kembali menegaskan optimismenya bahwa Ahok - Djarot akan menang dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang, meskipun terus diguncang isu dan aksi demo SARA.  "Ya, saya tetap optimistis Ahok pasti menang. Karena sekarang rakyat Jakarta sudah cerdas. Ahok kan memberikan bukti, kalau yang lain kan cuma janji-janji," ujar Ruhut.

Bekal lain untuk merebut kemenangan dalam pilgub, menurut Ruhut adalah satu juta KTP penduduk DKI yang berhasil dikantongi Ahok - Djarot.

"Dan hati-hati, kami saat ini sudah punya satu juta KTP.  Itu berarti bila kami mendapat satu juta suara tambahan dalam pilgub putaran pertama, kami sudah meraih dua juta suara. Bila ternyata tingkat partisipasi pemilih di DKI Jakarta hanya 20 persen, berarti total suara akan sekitar 3,5 juta suara," urai Ruhut.

Ruhut sebelumnya menyebutkan, aksi Pendiri PAN, Amien Rais ikut demo anti Ahok, Jumat pekan lalu, merupakan blunder besar bagi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Silvy yang diusung Partai Demokrat dan koalisinya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.

Partai Demokrat selaku pengusung utama Agus - Silvy dalam pilgub mendatang harus semakin hati-hati pasca Amien Rais salah langkah dengan terus mengangkat isu-isu SARA untuk menjatuhkan Ahok dalam aksi demo yang lalu.

"Ya itulah, aku bilang, hati-hati.  Karena bakal berpengaruh terhadap suara Agus-Sylvi setelah Amien datang demo kemarin," tegas Ruhut.

Ruhut juga menjelaskan, pengaruh buruk terhadap Agus-Sylvi bisa terjadi lantaran rakyat Jakarta sudah cukup cerdas. "Karena selama ada prestasi dan kinerja yang terukur, rakyat Jakarta itu mana senang kalau udah ngomong soal SARA?" ujar mantan Jubir Partai Demokrat itu.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya