Kendalikan Inflasi, Ahok Akan Stok Beras dari Brebes

Ahok menambahkan, saat ini inflasi di DKI Jakarta bergerak stabil.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Des 2016, 13:04 WIB
Diterbitkan 17 Des 2016, 13:04 WIB
Seorang Ibu Berterimakasih Pada Ahok karena Bayar SPP Anaknya
Seorang Ibu Berterimakasih Pada Ahok karena Bayar SPP Anaknya

Liputan6.com, Jakarta Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan memaksimalkan peran BUMD dalam menjaga kestabilan harga sembako dan mengendalikan inflasi. Salah satunya dengan membeli stok pangan dari Brebes dan membangun lima pusat perkulakan tahun depan.

"Kami akan beli stok pangan di Brebes dengan membeli resi gudang pada tahun depan, sehingga ada kepastian pasokan di Jakarta dan harga stabil. Selain itu, juga akan membangun lima perkulakan pada tahun depan, sehingga warga bisa menikmati seperti harga pabrik," kata Ahok dalam paparan program Ekonomi dan Ketahanan Pangan di Rumah Lembang, Jakarta, Jumat 17 Desember 2016.

Ahok menambahkan, saat ini inflasi di DKI Jakarta bergerak stabil. Inflasi November 2016 tercatat sebesar 0,24 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang mencapai 0,47persen (mtm).

Dengan demikian, tekanan inflasi Jakarta menjelang akhir tahun masih terkendali dengan laju inflasi yang baru mencapai 2,09 persen (ytd), lebih rendah dari nasional 2,59 persen (ytd), dan jauh lebih rendah dari rata-rata lima tahun sebelumnya 4,64 persen (ytd).

"Inflasi di Jakarta bergerak, baik dibandingkan bulan sebelumnya maupun rata-rata inflasi November dalam lima tahun terakhir. Dorongan inflasi yang tinggi dari kenaikan harga komoditas kelompok bahan makanan, utamanya sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan, dapat teredam oleh rendahnya inflasi pada kelompok lainnya," ujar Ahok.

Relatif stabilnya inflasi Jakarta pada November 2016, kata Ahok, didukung oleh inflasi kelompok sembako yang bergerak relatif stabil sejak awal tahun 2016.

"Jika dibandingkan dengan provinsi lain sejak lima tahun terakhir, kita paling baik tingkat laju inflasinya. Makanya saya heran ada orang bilang Jakarta inflasinya tinggi, dan bicara tanpa data yang benar," kata Ahok.

Ahok menjelaskan hal ini bisa terjadi karena Pemrov DKI Jakarta memfungsikan badan usaha milik daerah (BUMD) dengan baik. Pemprov DKI Jakarta investasi mesin kemasan sampai dengan pemrosesan beras di Cipinang. Selain itu, dilakukan juga operasi pasar di kampung-kampung padat, agar menjaga stabilitas harga beras, harga daging, dan terarah.

"Dulu operasi pasar kita jumpai datang 2 truk daging dan habis dalam waktu sebentar. Tetapi yang beli justru tukang daging dan ini tidak bisa dikontrol. Kami ubah strateginya untuk daging subsidi harus dibeli dengan pemegang KJP dan penerima UMP," ujar Ahok.

Ahok mengaku menghadapi kesulitan dalam mengendalikan harga bumbu-bumbuan, bawang dan cabe, karena pengaruh La Nina. Tetapi melalui BUMD Dharma Jaya akan dilakukan penyetokan dengan membangun lima perkulakan sekelas Makro dan membeli stok di Brebes.

"Mungkin tahun ini kita akan memulainya yang pertama di terminal Pulo Gebang, itu pun saya batasi karena saya tidak mau merusak ekonomi di Jakarta. Niatnya hanya supaya tidak ada orang memanfaatkan dan menaikan harga," tandas Ahok.

Anomali cuaca La Nina yang menyebabkan hujan berkepanjangan, telah mengganggu produktivitas komoditas hortikultura di berbagai sentra di Tanah Air. Hal tersebut berdampak pada berkurangnya pasokan yang masuk ke pasar-pasar di Ibu Kota.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya