Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat menyebut menjadi seorang pemimpin tidak bisa asal saja seperti buah yang dipaksa matang dengan karbit. Hal itu disampaikan dia kepada warga saat blusukan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
"Jadi pemimpin enggak bisa ujug-ujug. Harus ada proses. Kalau karbitan, buah karbitan saja cepat busuknya," tutur Djarot saat mengunjungi warga di Jalan Apel, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).
Dia menyampaikan, baik Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot sangat bersyukur banyak mendapatkan amanah dan pengalaman dalam birokrasi. Dengan begitu, ada banyak pengalaman yang mereka miliki sehingga tahu betul apa yang dibutuhkan masyarakat.
Advertisement
"Pak Basuki pernah jadi Bupati, anggota DPR, anggota DPRD, Wakil Gubernur, dan Gubernur. Jadi mengerti. Kata orang, suatu urusan yang baik itu diserahkan kepada ahlinya," jelas Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu pun tidak segan menyampaikan pengalamannya. Hal itu sebagai tolak ukur warga dalam menentukan mana sosok yang layak memegang amanah untuk menduduki kursi DKI 1.
"Saya pernah jadi dosen, wakil rektor, anggota DPR. Tapi karir saya banyak loncat-loncat. Saya tuh kepengen jadi anggota DPR 5 tahun gitu, tapi enggak. Berarti enggak cocok karena enggak bisa langsung melayani, membantu masyarakat. Sekarang alhamdulillah bisa membantu langsung," ujar dia.
"Pelayanan kesehatan, kali-kali bersih, transportasi bagus, KJP, naik Transjakarta gratis untuk orang tua, anak-anak. Jadi kita puas bisa melayani warga," pungkas Djarot.