Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 5.128 narapidana penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) yang ada di DKI Jakarta masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada DKI 2017. Untuk itu, mereka berkesempatan ikut pencoblosan cagub-cawagub DKI pada Rabu, 15 Februari 2017.
Kasubag Publikasi Humas Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Syarpani mengatakan, DPT narapidana di Provinsi DKI Jakarta menjadi yang paling banyak dibandingkan dengan 101 provinsi lainnya dalam ajang Pilkada Serentak.
"Jakarta yakni 5.128 pemilih, disusul Provinsi Aceh sebanyak 3.394 pemilih, dan Provinsi Banten sebanyak 2.218 pemilih. Ketiganya merupakan provinsi yang menyelengarakan Pemilihan Gubernur tahun 2017," tutur Syarpani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Advertisement
Syarpani merinci jumlah DPT Pilkada DKI 2017 di lapas dan rutan yang ada di wilayah DKI Jakarta. Di Lapas Cipinang ada 1.221 pemilih, Lapas Salemba 163 pemilih, dan Lapas Narkotika Jakarta 1.236 pemilih.
"Lapas Terbuka Jakarta 15 pemilih, Rutan Cipinang 1.477 pemilih, Rutan Jakarta Pusat 859 pemilih, dan Rutan Jakarta Timur 157 pemilih," jelas dia.
Narapidana yang terdaftar sebagai DPT di lapas dan rutan tentunya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI dan sebelumnya telah dilakukan perekaman data.
"Berdasarkan alamat di petikan vonis bahwa warga binaan berdomisili DKI, Komisi Pemilihan Umum yang mengecek ke dinas kependudukan dan muncul DPT," terang dia.
Masing-masing lapas dan rutan juga berkoordinasi dengan KPU DKI untuk memberikan sosialisasi dan simulasi pilkada kepada para tahanan, mulai dari mekanisme pemilihan, tata cara pencoblosan, hingga cara memasukan kertas suara ke kotak suara.
"KPU DKI juga menyediakan Tempat Pemungutan Suara di masing-masing lapas dan rutan," pungkas Syarpani soal Pilkada DKI 2017.
Â
* Saksikan quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 pada 15 Februari 2017