Liputan6.com, Jakarta - Sehari usai pencoblosan Pilkada DKI, posko pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Rumah Lembang, tampak sepi dan tidak banyak kegiatan.
Sepinya posko juga disebabkan karena Ahok-Djarot sudah kembali berkantor di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Padahal kemarin setelah memberikan suaranya di tempat pemungutan suara (TPS), ratusan relawan dan pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut dua memenuhi jalanan dan taman sekitar posko.
Advertisement
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, di Rumah Lembang hanya terlihat beberapa relawan dan tim pemenangan yang bertugas sebagai pengamanan dan sekretariat media center yang bertugas.
Meski terlihat sepi, masih ada beberapa pendukung yang datang berfoto di Rumah Lembang.
"Baru sekali ini datang ke Rumah Lembang, selain untuk berfoto sekalian ingin melihat posko pengaduan. Karena semalam melihat kiriman video yang banyak larangan untuk mencoblos," ucap salah satu warga Pendongkelan, Andreas Pong di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/17).
Selain itu, para penjual baju kotak-kotak juga sudah tidak seramai biasanya, tinggal dua pedagang yang masih bertahan. Salah satunya yaitu Rizal.
"Saya akan tetap berjualan hingga putaran kedua selesai, meskipun yang lain sudah enggak jualan saya masih tetap jualan," kata dia.
Warga asal Johar Baru tersebut menyatakan sudah berjualan hampir empat bulan di Rumah Lembang. Dia sering mengikuti kegiatan dari partai pengusung ataupun kegiatan relawan Ahok-Djarot.
"Masalah pemasukan sudah ada yang ngatur, tapi kita kan penjual lapangan berjualan tidak hanya di sini. Kalau ada acara besar partai atau relawan saya juga ikut berpindah," ujar Rizal.