Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Trimedya Pandjaitan menilai kinerja partai politik pendukung Ahok - Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017 tidak maksimal. Hal itu bisa dilihat dari perolehan suara yang didapat pasangan nomor urut dua tersebut, meskipun tetap unggul dari semua calon yang ada.
"Kami melihatnya seperti itu, kalau kita berpegangan pada pileg kita lihat 49 persen PDIP, Golkar dan Nasdem. Mungkin strateginya, kalau PDIP kan jelas kerja-kerja ke bawahnya," ujar Trimedya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/2/2017).
Dia berharap, dalam putaran kedua nanti, semua parpol pendukung bisa bersinergi dan kerja lebih keras lagi agar dapat memenangkan jagoannya.
"Kita harapkan kepada Golkar ini, walaupun di akhir-akhir dia akhirnya kencang. Nah partai lain juga kita harapkan sama upayanya, kerja kerasnya. Kalau itu terjadi kita optimistis menang di putaran kedua," harap Trimedya.
Advertisement
Wakil Ketua Komisi III DPR ini kembali menekankan, kepada seluruh partai pendukung Ahok - Djarot, agar mengoptimalkan mesin partainya hingga tingkat paling bawah. Di antaranya, kata dia, dengan meningkatkan intensitas kerja relawan masing-masing partai.
"Di lapangan kita lihat ini kurang ke bawahnya. Kalau kami ada yang di tim kampanye Pak Prasetio (Ketua Timses Ahok - Djarot) yang pegang. Di internal partai, Pak Bambang Wuryanto yang pegang, nah harus seperti itu," ucap Trimedya.
Terkait partai mana yang dianggap tak maksimal memberi dukungan bagi Ahok - Djarot? Trimedya enggan menyebutkan. Ia hanya berharap seluruh partai pendukung bekerja optimal di putaran kedua Pilkada DKI.
"Kami lihat dua sampai tiga partai tidak melakukan hal tersebut. kita berharap semua partai massif lah ke bawah, kalau ini bisa dilakukan kita bica mencuri para pendukung nomor tiga dan optimis menang di putaran kedua," tandas Trimedya.