PDIP Dukung Aksi Ahok - Djarot Walkout di Rapat Pleno KPU DKI

Ahok dan Djarot keluar dari ruang pertemuan sebelum acara dimulai karena kesal.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Mar 2017, 09:21 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2017, 09:21 WIB
Ahok - Djarot
Ahok - Djarot

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan mendukung dan mengapresiasi keputusan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang keluar atau walkout dari Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon dan Peluncuran Tahapan Kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu malam.

"Apa yang terjadi pada malam ini di mana Pak Basuki dan Djarot mempercayakan kepada tim kampanye untuk mewakili di acara KPUD, menunjukan bahwa narasi memimpin Jakarta yang ditunjukkan Pak Basuki-Djarot adalah narasi memimpin perlu disiplin, ketegasan, dan profesionalitas," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu 4 Maret 2017.

Meski Ahok-Djarot tak mengikuti langsung pengumuman resmi dari KPU DKI Jakarta, namun menurut Hasto, Ahok-Djarot menerima apa yang disampaikan oleh pihak KPU DKI Jakarta. Terlebih, banyak tim sukses paslon nomor urut dua di Hotel Borobudur.

Dalam rapat pleno terbuka itu, pihak KPU DKI Jakarta mengumumkan hasil rekap penghitungan suara pada Pilkada Putaran pertama. Rekap tersebut selesai pada 26 Februari 2017 lalu.

Di mana pasangan nomor urut satu, Agus-Sylvi memperoleh 937.955 suara atau 17,07 persen, sedangkan pasangan Ahok-Djarot 2.364.577 suara atau 42,99 persen, sementara Anies-Sandi memperoleh 2.197.333 suara atau 33,95 persen.

Lantaran tak ada yang mencapai 50 persen, maka berdasarkan Pasal 11 ayat 1, Pilkada DKI Jakarta harus melalui putaran kedua. Pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi berhak berjuang dalam putaran kedua ini.

"Malam ini jadi saksi, begitu putaran kedua ditetapkan, maka seluruh parpol pengusung Basuki dan Djarot dan relawan menyatu dalam sebuah kekuatan untuk memenangkan putaran kedua," kata Hasto.

Ahok dan Djarot sendiri keluar dari Ruang Pertemuan di Hotel Borobudur, sebelum acara dimulai. Penyebabnya, mereka kesal acara berjalan tak sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

"Mohon maaf, ini kita melihat ada ketidakprofesionalan dari penyelenggara (Pilkada DKI). Kami benar-benar menghargai undangan dari KPUD," ujar Djarot usai meninggalkan ruang acara.

"Kan harusnya KPUD juga memberlakukan satu aturan yang sama, ketika aturan itu jam 7 malam, harusnya pada jam 7 malam, atau paling lambat jam 7.15 WIB itu harus dimulai. Kami sudah lengkap, datang jam 7, tapi tadi kami lihat mereka masih makan-makan dan belum dimulai," ucap Djarot.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya